Tanggal pendirian | Musim semi 1868 |
---|---|
Tipe | Aliansi militer dan politik |
Kantor pusat | Shiroishi, Domain Sendai, Jepang |
Jumlah anggota | 31 domain di Jepang Utara |
Bahasa resmi | Jepang |
Meishu (ketua aliansi) | Pangeran Kitashirakawa Yoshihisa |
Sotoku (gubernur jenderal) | Date Yoshikuni, Uesugi Narinori |
Ōuetsu Reppan Dōmei (奥羽越列藩同盟 ) atau juga disebut Aliansi Utara (北部同盟 , Hokubu Dōmei) adalah aliansi militer dan politik beranggotakan domain-domain di Tōhoku dan Hokuetsu semasa Perang Boshin tahun 1868 di Jepang. Ōuetsu adalah singkatan nama domain anggota aliansi: Ōshū (Provinsi Mutsu), Ushū (Provinsi Dewa), Esshū (Provinsi Echigo); Reppan berarti beberapa han. Aliansi Utara dibentuk untuk melawan Pemerintah Meiji yang baru dibentuk. Ketua aliansi dijabat oleh Pangeran Kitashirakawa Yoshihisa.
Aliansi ini mulanya hanya beranggotakan Domain Aizu dan Domain Shonai yang mendukung Keshogunan Tokugawa, dan awalnya dibentuk sebagai gerakan meminta pengampunan dari istana kekaisaran. Namun, pengampunan tidak pernah didapat. Domain Aizu dan Domain Shonai tetap dicap sebagai musuh kaisar, sehingga aliansi ini diubah menjadi aliansi militer. Ōuetsu Reppan Dōmei tidak pernah memiliki perjanjian formal di atas kertas. Tokoh pemikir di balik aliansi ini bernama Ōtsuki Bankei.
Pada tahun 1868, Saigō Takamori dari Domain Satsuma yang mendukung pemerintah baru Meiji mengumpulkan ronin dari Satsuma di rumah kediaman resmi Domain Satsuma di Edo. Mereka memprovokasi keshogunan dengan cara membuat kerusuhan di Edo. Barak tentara Domain Shonai yang mendapat tugas melakukan patroli di Edo juga menjadi korban serangan mereka. Keshogunan Tokugawa lalu memerintahkan tentara Domain Shonai untuk membalas dengan serangan ke rumah kediaman resmi Domain Satsuma di Edo. Shogun Tokugawa Yoshinobu yang berada di Istana Osaka mendengar berita ini, dan mengirimkan pasukan ke ibu kota kekaisaran di Kyoto melalui jalan utama Toba dan Fushimi. Di pintu gerbang Kyoto, mereka dicegat oleh pasukan Domain Satsuma dan Domain Chōshū sehingga terjadi Pertempuran Toba-Fushimi.
Setelah kalah dalam Pertempuran Toba-Fushimi, Tokugawa Yoshinobu meninggalkan Istana Osaka dan melarikan diri ke Edo. Di Istana Edo, Shogun Yoshinobu bersekutu dengan pemerintah baru Meiji. Shogun mengeluarkan perintah pengusiran untuk Matsudaira Katamori (daimyo Domain Aizu, Provinsi Mutsu) dan Matsudaira Sadaaki (daimyo Domain Kuwana) yang tidak disenangi Domain Chōshū. Para pendukung Katamori dari Domain Aizu kecewa dengan pengusiran daimyo mereka, sehingga berangkat meninggalkan Edo untuk pulang ke Aizu. Katamori berusaha menunjukkan bahwa dirinya tunduk kepada pemerintah baru, tapi tidak diladeni. Pada saat yang bersamaan, Katamori juga memerintahkan tentara Aizu untuk siap berperang.[1]
Gubernur Jenderal Penaklukan Ōshū dan Ushū Kujō Michitaka tiba di Matsushima, Sendai. Michitaka memerintahkan Domain Sendai dan domain-domain di Ōshū dan Ushū untuk menyerbu ke Aizu, tetapi perintah tersebut tidak didengar mereka. Sebaliknya, Domain Sendai, bersama domain-domain Ōshū dan Ushū mengajukan petisi agar Domain Aizu diampuni dan tidak diserang. Penasihat dari kantor kegubernuran pemerintah baru Meiji, Shūzō Sera yang menolak petisi itu dibunuh oleh samurai Domain Sendai. Peristiwa tersebut menyebabkan dibentuknya sebuah aliansi bernama Ōuetsu Reppan Dōmei oleh enam domain di Ōshū, Ushū, dan Esshū. Aliansi dibentuk sebagai persiapan menghadapi serangan pasukan pemerintah baru Meiji.[1]
Aliansi ini kadang-kadang disebut Aliansi Utara yang berintikan domain-domain di Tōhoku dan Hokuetsu. Markas besar aliansi ini berada di Istana Shiroishi. Pangeran Kitashirakawa Yoshihisa yang menjabat ketua aliansi pernah menjadi biksu Kuil Kan'eiji di Edo. Setelah Edo diambil alih oleh pasukan Aliansi Satsuma-Chōshū yang pendukung kekaisaran, ia melarikan diri ke Jepang utara dan mengangkat diri sebagai "Kaisar Tobu" bersama Date Yoshikuni dari Sendai sebagai pemimpin. Aliansi ini terdiri dari kombinasi tentara tradisional dan tentara modern, dan memobilisasi kira-kira 50.000 prajurit. Aliansi ini memberi dukungan secara militer kepada Domain Aizu yang bersama Shōnai secara formal tidak menjadi anggota aliansi.
Meski secara teknis bukan sebuah domain, tentara dari klan Hayashi dari Domain Jōzai juga berperang atas nama aliansi.
Pembentukan aliansi ini merupakan tindakan berani sekaligus inovatif dalam menggabungkan kekuatan militer dari sejumlah besar domain. Namun, aliansi tidak pernah berfungsi sebagai organisasi tunggal yang terpadu. Aliansi ini bubar setelah jatuhnya Domain Sendai dan Aizu.
Domain | Klan penguasa | Provinsi |
---|---|---|
Matsumae | Matsumae | Ezo |
Akita | Satake | Dewa |
Morioka | Nanbu | Mutsu |
Yonezawa | Uesugi | Dewa |
Nihonmatsu | Niwa | Mutsu |
Hirosaki | Tsugaru | Mutsu |
Shinjō | Tozawa | Dewa |
Tanagura | Abe | Mutsu |
Sōma | Sōma | Mutsu |
Sendai | Date | Mutsu |
Ichinoseki | Tamura | Mutsu |
Miharu | Akita | Mutsu |
Yamagata | Mizuno | Dewa |
Kaminoyama | Matsudaira | Dewa |
Iwakidaira | Ando | Mutsu |
Fukushima | Itakura | Mutsu |
Honjo | Rokugo | Dewa |
Moriyama | Matsudaira | Mutsu |
Izumi | Honda | Mutsu |
Kameda | Iwaki | Dewa |
Hachinohe | Nanbu | Mutsu |
Tendō | Oda | Dewa |
Yunagaya | Naito | Mutsu |
Shimotedo | Tachibana | Mutsu |
Yajima | Ikoma | Dewa |
Shibata | Mizoguchi | Echigo |
Nagaoka | Makino | Echigo |
Murakami | Naito | Echigo |
Muramatsu | Hori | Echigo |
Mineyama | Makino | Echigo |
Kurokawa | Yanagisawa | Echigo |