Meriam 5 cm KwK 39 L/60 (5 cm Kampfwagenkanone 39 L/60) adalah sebuah meriam kaliber 50 mm buatan Jerman yang digunakan pada Perang Dunia II, terutama sebagai persenjataan utama model-model lanjut dari tank Panzerkampfwagen III sejak Desember 1941 dan seterusnya.[1] Meriam ini diproduksi saat tank T-34 dan KV-1 yang berperisai tebal dihadapi oleh Jerman dalam jumlah yang semakin besar di Front Timur, meskipun meriam ini tidak sepenuhnya sukses dalam menjalankan perannya. Meriam ini kemudian digantikan oleh meriam 7.5 cm KwK 40 L/43.
Meriam ini juga dipasang pada mobil lapis baja berat Sd.Kfz. 234/2, dan diadaptasi untuk dipasang pada pesawat Me 410.
Meriam ini dikembangkan sebagai varian dari meriam anti-tank tarik 5 cm Pak 38.[2] Pada tank Panzer III, meriam ini menggantikan 5 cm KwK 38, yang memiliki panjang kaliber L/42 dan kecepatan luncur yang lebih rendah. Tetapi, bahkan meriam 5 cm KwK 39 dengan laras yang lebih panjang, kecepatan luncur dan penetrasi yang lebih tinggi tidak mencukupi untuk melawan tank T-34 dan KV-1 Uni Soviet yang lebih baru. Maka dari itu seiring berjalannya waktu, Panzer III tidak lagi efektif sebagai tank medium yang mampu melawan tank musuh. Maka, peran baru untuk tank Panzer III dirancang. Pada Panzer III, 5 cm KwK 39 digantikan secara bertahap oleh meriam 7.5 cm KwK 37 L/24 yang lebih pendek namun berkaliber lebih besar[1] yang mampu menembakkan peluru HE dan HEAT yang lebih efektif. Peluru howitzer tipe HE dengan peledak dan serpihan sangat efektif melawan infanteri, sarang senapan mesin, dan meriam tarik musuh d medan perang. Tetapi, peluru HEAT semula kurang bisa diandalkan. Peluru ini berguna dalam melawan perkubuan musuh dan memiliki kemampuan yang baik, meski terbatas, dalam melawan kendaraan lapis baja musuh. Maka, peluru ini digunakan melawan tank musuh ketika dalam kondisi darurat. Dengan perubahan ini, tank Panzer III dengan 7.5 cm KwK menjadi sebuah tank bantuan infanteri, sedangkan meriam 7.5 cm KwK 40 L/43 yang lebih baru dipasang pada tank Panzer IV Ausf. F2 yang lebih besar (dan varian L/48 pada versi Ausf. selanjutnya) untuk melawan tank KV dan T-34.
Kinerja penetrasi rata-rata dinyatakan terhadap pelat baja homogen yang diletakkan 30° dari sumbu vertikal.[3]
100 m | 500 m | 1000 m | 1500 m | 2000 m |
67 mm | 57 mm | 44 mm | 34 mm |
100 m | 500 m | 1000 m | 1500 m | 2000 m |
69 mm | 59 mm | 48 mm | 37 mm |
PzGr. 40 ( Armor-piercing, composite, rigid)
100 m | 500 m | 1000 m | 1500 m | 2000 m |
130 mm | 72 mm | 38 mm |
100 m | 500 m | 1000 m | 1500 m | 2000 m |
116 mm | 76 mm |
Jenis meriam | Jenis amunisi | Kecepatan luncur (m/s) |
Penetrasi (mm) | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
100 m | 500 m | 1000 m | 1500 m | 2000 m | |||||||||
5.0 cm KwK 39 L / 60 | Pzgr. 39 APCBC | 835 m/s (2.740 ft/s) | 96 | 79 | 62 | 49 | 38 | ||||||
5.0 cm KwK 39 L / 60 | Pzgr. 40 APCR | 1,180 m/s (3,87 ft/s) | 149 | 108 | 72 | 48 | 32 |
Seri-Bordkanone BK 5 meriam otomatis kaliber berat