Perusahaan publik | |
Kode emiten | |
Industri | Jasa profesional |
Didirikan | 1990 |
Kantor pusat | |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Michael S. Burke (Chairman & CEO) |
Jasa | |
Pendapatan | US$18 milyar (2017) |
US$652 juta (2017) | |
US$339 juta (2017) | |
Total aset | US$14,397 milyar (2017) |
Total ekuitas | US$3,996 milyar (2017) |
Karyawan | ~87.000 (2017) |
Situs web | www |
Catatan kaki / referensi [1] |
AECOM (/eɪ.iːˈkɒm/ ay-ee-KOM) (sebelumnya bernama AECOM Technology Corporation) adalah sebuah biro teknik multinasional asal Amerika Serikat.
AECOM memiliki sekitar 87.000 pegawai, dan menempati peringkat 157 dalam daftar Fortune 500 tahun 2019.[2]
Nama perusahaan ini dari tahun 1990 hingga 2015 adalah AECOM Technology Corporation, dan kini bernama AECOM.[3] Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York (NYSE) dengan simbol saham ACM[4] dan di Bursa Saham Frankfurt dengan simbol saham E6Z.[5]
AECOM memulai sejarahnya dari Ashland Oil & Refining Company asal Kentucky, yang bermula dari Swiss Drilling Company, yang didirikan di Oklahoma pada tahun 1910 oleh J. Fred Miles. Ia menguasai sekitar 200.000 are tanah dan mendirikan Swiss Oil Company di Lexington. Pada tahun 1924, Miles mendirikan perusahaan pemurnian minyak dengan nama Ashland Refining Company, dan menunjuk Paul Blazer sebagai pemimpinnya. Saat Swiss Oil Company mengalami kesulitan, dan menyebabkan Miles dipecat, Ashland tetap dapat menuai laba di bawah kepemimpinan Blazer, dan pada tahun 1936, ia akhirnya ditunjuk sebagai CEO dari perusahaan hasil reorganisasi, Ashland Oil & Refining Company. Pada tahun 1966, Ashland mengakuisisi Warren Brothers, sehingga menjadi terlibat dalam konstruksi jalan dan bahan konstruksi. Perusahaan inipun dapat memanfatkan hasil samping dari pemurnian minyak untuk memproduksi aspal. Ashland pun tumbuh menjadi salah satu kontraktor jalan terbesar di Amerika Serikat, dan memberi jalan untuk pendirian AECOM. Melalui serangkaian akuisisi dan pengembangan teknologi, Ashland pun tumbuh menjadi perusahaan yang berbisnis pada sektor kimia, petrokimia, konstruksi jalan, dan bahan bangunan, sehingga dapat membeli Ashland Technology pada tahun 1985.[6]
Pada dekade 1970-an, Ashland Oil & Refining mengubah namanya menjadi Ashland Oil, Inc. Lima tahun kemudian, perusahaan ini mengkonsolidasi bisnis konstruksinya ke dalam divisi konstruksi dan membentuk anak usaha untuk menangani bisnis batu bara, menandai perubahan fokus bisnis Ashland. Walaupun dapat mencatatkan penjualan sebesar $1 juta per tahun, Ashland masih merupakan pemain kecil dalam industri perminyakan pada saat itu, karena biaya eksplorasi masih sangat mahal. Pada tahun 1980, Ashland menjual bisnis produksinya, dan setahun kemudian direorganisasi menjadi sebuah perusahaan induk termodifikasi. Ashland juga menetapkan strategi baru, karena kini hanya fokus pada pemurnian dan pemasaran minyak, sembari terus mencari sumber pendapatan baru di luar pemurnian. Pada tahun 1984, Ashland mengakuisisi Daniel, Mann, Johnson & Mendenhall (DMJM), sebuah penyedia jasa teknik terkait transportasi global. Awalnya mereka fokus pada proyek militer, dan sehabis Perang Dunia II berhasil menjadi salah satu biro arsitek dan teknik terintegrasi pertama di Amerika Serikat bagian barat. Akuisisi DMJM juga termasuk presidennya, Richard G. Newman. Pada tahun 1985, DMJM menjadi bagian dari anak usaha terbaru Ashland, yakni Ashland Technology Corporation. Dua tahun kemudian, Newman ditunjuk sebagai CEO dan presiden anak usaha baru ini.[7]
Saat Ashland memutuskan untuk fokus pada bisnis pemurnian minyak pada dekade 1980-an, Newman merekomendasikan pembelian saham perusahaan yang dipimpinnya oleh para karyawan, sehingga Ashland Technology resmi dipisah dari Ashland, dan mengubah namanya menjadi AECOM (Architecture, Engineering, Consulting, Operations, and Maintenance) pada tahun 1990. AECOM kemudian mengakuisisi sejumlah biro teknik, perancangan, dan perencanaan, seperti Maunsell, EDAW, Economic Research Associates (ERA), ENSR, The RETEC Group Inc., dan Ellerbe Becket[8] dan Davis Langdon.[9]
Pada tahun 2000, AECOM mengakuisisi Metcalf and Eddy, sebuah biro teknik air limbah asal Massachusetts,[10] dan pada bulan September 2004, mengakuisisi UMA Engineering Ltd. asal Kanada.
AECOM resmi melantai pada bulan Mei 2007 di NYSE, dan mencatatkan penjualan saham senilai $468,3 juta.[11] Pada tanggal 8 Januari 2008, AECOM mengakuisisi The Services Group, Inc., penyedia jasa konsultansi untuk USAID dan sejumlah organisasi donor multilateral lainnya. Pada tanggal 28 Juli 2008, AECOM menyelesaikan pembelian Earth Tech Inc., sebuah biro teknik dan konsultansi milik Tyco International dengan harga $510 juta.[12][13] Pada tanggal 14 July 2010, AECOM mengumumkan akuisisi terhadap Tishman Construction Corp., sebuah penyedia jasa manajemen konstruksi di Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, dengan harga $245 juta.[14] Pada tanggal 13 Juli 2014, AECOM mengumumkan akuisisi terhadap URS Corporation, sebuah biro teknik dan konstruksi dengan harga US$56,31 per lembar saham.[15] Pada tanggal 10 Juli 2014, AECOM mengakuisisi ACE International Consultants SL, sebuah penyedia jasa konsultansi asal Madrid. Pada bulan Juli 2014, perusahaan ini mengakuisisi Hunt Construction Group, sebuah penyedia jasa teknik konstruksi.[16] Pada bulan Juli 2017, AECOM resmi mengakuisisi Shimmick Construction Company.[17]
Pada bulan Oktober 2019, AECOM mengumumkan rencananya untuk menjual divisi jasa manajemennya ke American Securities LLC dan Lindsay Goldberg dengan harga $2,405 miliar.[18] Divisi tersebut menyediakan jasa dan dukungan untuk klien pemerintah, seperti Departemen Energi dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Presiden dan CEO pertama AECOM adalah Richard G. Newman, yang bergabung melalui akuisisi Ashland terhadap Daniel, Mann, Johnson & Mendenhall (DMJM). Di bawah kepemilikan Ashland Oil, ia merupakan presiden dan direktur operasi DMJM dari bulan Oktober 1985 hingga Desember 1988. Saat menjadi presiden Ashland Technology Corp. dari bulan Desember 1988 hingga Mei 1990, Newman sangat berperan dalam memisahkan AECOM dari Ashland Oil, sehingga dapat menjadi perusahaan independen. Newman menjadi presiden perusahaan hingga tahun 1993, dan menjadi chairman, presiden, dan CEO dari bulan Mei 1993 hingga Oktober 2000, lalu menjadi chairman dan CEO mulai tahun 2000 hingga 2005.[19]
Pada tanggal 1 Oktober 2005, John M. Dionisio menggantikan Newman sebagai presiden dan CEO AECOM.[19] Pada tahun 2011, Dionisio juga resmi menjadi chairman perusahaan ini.[20] Dionisio sebelumnya menjabat sebagai direktur operasi AECOM mulai bulan Oktober 2003 hingga Oktober 2005, setelah sebelumnya menjadi presiden dan CEO DMJM+Harris mulai bulan Oktober 2000 hingga Oktober 2003.[19]
Pada bulan Oktober 2011, Michael S. Burke menggantikan Dionisio sebagai presiden, dan pada bulan Maret 2014, resmi menggantikannya sebagai CEO.[21] Burke bergabung ke AECOM pada tahun 2005 dan resmi ditunjuk sebagai direktur keuangan pada tahun 2006.[22]
Pada tahun 2011, Stephen M. Kadenacy ditunjuk sebagai direktur keuangan, dan kemudian ditunjuk sebagai presiden dan direktur operasi.[23] Pada tahun 2017, Kadenacy resmi digantikan oleh Randy Wotring sebagai direktur operasi AECOM.[24]
Hingga tanggal 3 Maret 2019, pimpinan AECOM adalah sebagai berikut:[25]
AECOM menyediakan jasa Arkeologi, Arsitektur & Desain, Manajemen Aset, Konstruksi, Manajemen Biaya, Penghentian & Penutupan, Ekonomi, Teknik, Jasa Lingkungan, Pengembangan Internasional, Keamanan Siber & Teknologi Informasi, Operasi & Perawatan, Perencanaan & Konsultansi, Program, Manajemen/Manajemen Konstruksi, Manajemen & Ketahanan Resiko, serta Jasa Teknik.[29]