Artikel ini menggunakan banyak istilah asing yang perlu dihapus atau diganti dengan padanan kata dalam bahasa Indonesia.
Contoh Advertorial
Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik.[1] Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial.[1] Periklanan adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa.[2] Editorial adalah pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi.[2]
Informatif: bersifat memberitahukan atau memperkenalkan produk, jasa, dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya penulisan langsung.[2]
Eksplanantif: bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan kegiatan secara langsung.[2]
Interpretif: bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa, dan kegiatan yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau keterangan.[2]
Persuasif: bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang dikehendaki penulis.[2]
Influentif: bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan mengarahkan timbulnya tindakan.[2]
Memuji: Bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar khalayak menjadi tertarik.[2]
Argumentatif: bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen dan uraian-uraian analitis.[2]
Eksploratif: bersifat mengungkap dan menjelaskan secara mendalam informasi yang diberikan pada khalayak. Lebih menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.[2]
Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik.[1] Tujuan utama dari advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan kegiatan, produk, atau jasa dari suatu perusahaan kepada khalayaknya.[3][1] Fungsi utama dari advertorial adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan yang terdapat di media massa.[2]
Struktur penulisan advertorial sama dengan penulisan jurnalistik, dengan menggunakan sistem 5W+1H yang strukturnya terdiri dari:
Pembuka (Intro). Pada bagian pembuka, advertorial mempunyai fungsi untuk menarik perhatian pembaca terhadap artikel tersebut. Penulisan intro dapat menggunakan gaya bahas naratif, deskriptif, pertanyaan, epigram, kutipan, atau sapaan.[2]
Tubuh karangan merupakan bagian isi dari advertorial itu. Tubuh karangan menceritakan secara mendetail informasi yang ingin disampaikan dalam advertorial tersebut.[2]
Penutup karangan berupa klimaks dari isi advertorial tersebut. Klimaks dapat berupa kejutan, pertanyaan, pernyataan, atau kesimpulan.[2]
Struktur penulisan dapat menggunakan piramida terbalik (dengan titik utamanya terletak pada bagian pembuka), struktur piramida biasa (titik utamanya terletak di akhir), dan struktur kronologis (menceritakan berdasarkan urutan waktu).[2]
Jembatan penulisan yang diharapkan bisa menjaga kesinambungan informasi yang diberikan mulai dari bagian pembuka sampai bagian penutup.[2]