Afrosiyob | |
Lokasi | Samarkand, Uzbekistan |
---|---|
Koordinat | 39°40′17″N 66°59′16″E / 39.67139°N 66.98778°E |
Afrasiab (bahasa Uzbek: Afrosiyob; bahasa Persia: افراسياب), juga dieja sebagai Afrasiyab, adalah sebuah situs kuno di bagian utara Samarkand, Uzbekistan, yang dihuni sejak sekitar abad ke-7 hingga ke-6 SM sampai tahun 1220 M atau sebelum invasi Mongol pada abad ke-13.[1][2] Daerah tersebut merupakan kawasan tertua di Samarkand yang kini sudah tinggal reruntuhan. Afrasiab didirikan di perbukitan guna meningkatkan keamanannya. Permukiman ini pernah menjadi pusat peradaban Sogdia yang penting.[1]
Nama Qal’a-ye Afrasiab (Benteng Afrasiab) baru muncul dalam sumber tertulis pada akhir abad ke-17, yang dikaitkan dengan tokoh dalam Syahnamah, Raja Afrasiab. Para akademisi melihat istilah "Afrasiab" sebagai distorsi dari Parsīāb (dari bahasa Sogdia Paršvāb), yang dalam bahasa Persia berarti "melewati sungai hitam". Jika dipecah, Afrā adalah versi puitis dari kata bahasa Persia Farā yang berarti "melewati" atau "melampaui", Sīāb berasal dari kata sīāh yang berarti "hitam" dan Āb berarti "air", "sungai", atau "laut".
Upaya ekskavasi arkeolgis di Afrasiab pertama kali dilakukan oleh Nikolay Veselovsky pada akhir abad ke-19. Pada dekade 1920-an, arkeolog Mikhail Masson mengekskavasi situs tersebut dalam skala yang lebih besar dan menempatkan sejumlah artefaknya ke dalam Museum Samarkand.[3] Studi arkeologinya menemukan bahwa sebuah istana era Samaniyah pernah berada di Afrasiab. Situs tersebut kemudian diekskavasi secara aktif pada dekade 1960-an hingga 1970-an.
Kawasan Afrasiab memiliki luas sekitar 220 hektare dengan ketebalan lapisan arkeologisnya mencapai 8 hingga 12 meter. Kenampakan udara Afrasiab menyerupai segitiga sama kaki dengan alas yang menghadap ke selatan. Didirikan di atas bukit alami, Afrasiab dikelilingi oleh sistem perbentengan tinggi. Gerbang Afrasiab berada di bagian tengah tembok timurnya. Terdapat sejumlah menara di situs Afrasiab yang setidaknya hingga awal abad ke-20 masih dapat ditemukan sisa-sisanya di sejumlah tempat di benteng luar.
Sejumlah artefak dapat ditemukan di Afrasiab, antara lain mural. Terdapat salah satu mural ternama yang menunjukkan Varkhuman, Raja Samarkand pada abad ke-7. Varkhuman digambarkan sedang dikunjungi oleh sejumlah kedutaan besar, termasuk Tiongkok. Terdapat pula sebuah catatan tertulis dalam mural yang menyebutkan Varkhuman secara langsung. Nama Varkhuman juga termaktub dalam catatan sejarah Tiongkok.[4]