Agama Kartago di Afrika Utara merupakan kelanjutan dari agama Kanaan kuno yang beraliran politeistik seperti yang dianut oleh orang-orang Funisia. Sejarawan masih memperdebatkan apakah masyarakat Kartago juga melaksanakan praktik pengorbanan anak. Hasil penelitian arkeologis terkini menunjukkan bahwa hal ini memang pernah dilakukan.[1]
Dalam kepercayaan Kartago, terdapat banyak dewa, tetapi seorang dewi adalah tokoh utama dalam kepercayaan mereka.
Pasangan ilahi tertinggi dalam kepercayaan Kartago adalah dewi Tanit dan dewa Baal Hammon.[2] Dewi Astarte tampaknya banyak dipuja pada mulanya.