Luther Bible | |
---|---|
Nama lengkap | Biblia / das ist / die gantze Heilige Schrifft Deudsch |
Singkatan | LUT |
Bahasa | Bahasa Jerman Tinggi Baru Awal |
Terbitan PL | 1534 |
Terbitan PB | 1522 |
Terbitan lengkap | 1534 |
Apokrifa | |
Penerjemah | |
Naskah sumber |
|
Perevisian versi | 1984 (revisi resmi terakhir) |
Penerbit | Hans Lufft |
Hak cipta | Ranah publik karena usia |
Afiliasi agama |
|
Situs URL | http://lutherbibel.net/ |
AM Anfang schuff Gott Himel vnd Erden. Vnd die Erde war wüst vnd leer / vnd es war finster auff der Tieffe / Vnd der Geist Gottes schwebet auff dem Wasser. VND Gott sprach / Es werde Liecht / Vnd es ward Liecht. (1545 edisi revisi ke-5)[2]
Also hat Gott die Welt geliebet / das er seinen eingeboren Son gab / Auff das alle die an jn gleuben / nicht verloren werden / sondern das ewige Leben haben. (1545 edisi revisi ke-5)[3] |
Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Alkitab Luther (bahasa Jerman: Lutherbibel, disingkat LB) adalah versi Alkitab Kristen dalam bahasa Jerman, yang terjemahkan dari bahasa Ibrani, bahasa Aram dan bahasa Yunani kuno oleh Martin Luther. Bagian Perjanjian Baru pertama kali diterbitkan pada tahun 1522 dan Alkitab lengkap, memuat Perjanjian Lama dan Baru serta kitab-kitab apokrif, pada tahun 1534.
Proyek ini menyita tahun-tahun terakhir kehidupan Luther.[4] Berkat penemuan mesin cetak tidak lama berselang,[5] hasil terjemahan ini segera tersebar luas dan berkontribusi signifikan pada perkembangan bahasa Jerman modern yang dipakai sekarang.
Terjemahan seluruh Alkitab ke dalam bahasa Jerman di diterbitkan dalam enam bagian pada tahun 1534, hasil kerjasama Luther dan banyak orang lain seperti Johannes Bugenhagen, Justus Jonas, Caspar Creuziger, Philipp Melanchthon, Matthäus Aurogallus, dan Georg Rörer. Luther bekerja menyempurnakan terjemahan itu sampai meninggalnya pada tahun 1546: ia mengerjakan edisi yang dicetak pada tahun itu.
Ada 117 gambar pahatan kayu asli yang disertakan pada edisi tahun 1534 yang diterbitkan oleh percetakan Hans Lufft di Wittenberg. Karya-karya itu mencerminkan tren modern (sejak tahun 1522) untuk mengikutsertakan karya seni dalam penekanan pesan teks.[6] Di Amerika Serikat, Alkitab Luther masih dipergunakan oleh orang Amish, yang lebih fasih dalam bahasa Jerman daripada bahasa Inggris.
Ayat | Alkitab Luther | Terjemahan | Versi Terjemahan Baru | Catatan |
---|---|---|---|---|
Kejadian 2:23 | "[...] Man wird sie Männin heißen, darum daß sie vom Manne genommen ist." | "Orang akan menyebutnya manusia-perempuan, dikarenakan ia diambil dari manusia." | "[...] Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." | Di sini Luther mencoba melestarikan kemiripan kata Ibrani ish (manusia laki-laki) dan ishah (perempuan) dengan menambahkan akhiran feminin bahasa Jerman "-in" pada kata benda maskulin "Mann", karena kata yang tepat (pada waktu itu), Weib, tidak mirip sama sekali. (Kata modern Frau juga tidak mirip.) Penambahan akhiran "-in" pada kata "Mann" dalam bahasa Jerman dianggap kaku secara gramatika. |
Matius 12:34 | "[...] Wes das Herz voll ist, des geht der Mund über." | "Apa yang memenuhi hati, akan meluap dari mulut." | "[...] Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.." | Penekanan pada penyampaian makna. |
Yohanes 11:35 | "Und Jesus gingen die Augen über." | "Dan Yesus meluap airmata-Nya." | "Maka menangislah Yesus." | Penekanan puitis. |
Yohanes 19:5 | "[...] Sehet, welch ein Mensch!" | "Lihatlah, manusia semacam itu!" | "[...] Lihatlah manusia itu!" | Penekanan pada kemuliaan Yesus meskipun dalam keadaan tercela. Sekarang dianggap terjemahan yang kurang tepat. Lihat pula: Ecce Homo. |
Wenn nun Doctor [Luther] zuvor die außgangen Bibel vbersehen und darneben bey Juden vnnd frembden sprachkündigen sich erlernet vnd sich bey alten Deutschen von guten worten erfragt hatte, Wie er ihm etlich Schöps abstechen ließ, damit jn ein Deutscher Fleischer berichtet, wie man ein jedes am Schaf nennete, kam Doctor in das Consistorium mit seiner alten Lateinischen und newen Deutschen Biblien, darbey er auch stettigs den Hebreischen text hatte. Herr Philippus bracht mit sich den Greckischen text, Doctor Creuziger neben dem Hebreischen die Chaldeische Bibel. Die Professores hatten bey sich jre Rabinen, D. Pommer het auch ein Lateinischen text für sich, darinn er sehr wol bekant war. Zuvor hat sich ein jeder auff den text gerüst, davon man rathschlagen solte, Greckische unnd Lateinische neben den Jüdischen außlegern vbersehen. Darauff proponirt diser President [Luther] ein text und ließ die stimm herumb gehen und höret was ein jeder darzu zu reden hette, nach eygenschaft der sprache oder nach der alten Doctorn außlegung.
[Rough translation: After Doctor Luther had translated the original Bible, learning from Jews, from foreign language scholars, and from old Germans in the process (for example, he asked a German butcher to slaughter some wethers for him so he could tell him how the different entrails are called), he came to the consistory with his old Latin Bible and with his new German Bible. He also always carried the Hebrew text with him. Herr Philippus contributed the Greek text, Doctor Creuziger contributed the Hebrew text and the Chaldaic Bible. The Professors also brought their Rabbinic Bibles, and Doctor Pommer had a Latin text which he knew very well. Before the meetings, everyone of them studied the text that was to be translated, to discuss the translation of the Greek and Latin version along with the Hebrew exegesis. Luther then proposed a text and asked and listened to what everyone had to say concerning the language or the interpretation.]