Anak tentara

Seorang anak sedang memegang kaki ayahnya sambil berkata selamat tinggal kepadanya. Ayahnya ditugaskan ke Asia Barat Daya selama enam bulan dalam mendukung OEF dan OIF.

Anak tentara (bahasa Inggris: military brat) adalah seorang anak dari seseorang yang bertugas dalam militer. Anak tentara dikaitkan dengan sub-budaya[1] dan identitas kebudayaan yang unik.[2][3][4][5] Kehidupan masa kecil atau remaja dari seorang anak tentara tertuang dalam budaya militer pada titik dimana budaya umum dari negara tanah air mereka dapat dianggap asing atau periferal.[2][3][4][5] Di sejumlah negara (namun tak semuanya) dimana terdapat sub-budaya anak tentara, keluarga dari anak tersebut berpindah sangat jauh dari satu tempat non-penyerangan ke tempat lainnya pada sebagian besar masa mudanya.[2][3][4][5] Karena anak-anak tentara sering berpindah-pindah, identitas kebudayaan sering kali bercampur, karena pengaruh dari sejumlah budaya nasional atau regional.[2][3][4][5]

Dalam budaya militer, istilah "anak tentara" tak dianggap ejekan (seperti halnya penyebutan anak manja), namun lebih berkonotasi netral dan positif.[2][3][4][6]

Tekanan keluarga terkait perang, termasuk absensi orang tua terkait perang jangka panjang, serta masalah-masalah setelahnya, menjadi hal umum dari kehidupan anak tentara di beberapa negara, meskipun tingkat keterlibatan perang dari negara-negara individual dengan sub-budaya anak tentara dapat beragam.[2][3][4][5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ David C. Pollock, Ruth E. van Reken. Third Culture Kids: Growing Up Among Worlds, Revised Edition. Nicholas Brealey Publishing, 2009. ISBN 978-1-85788-525-5
  2. ^ a b c d e f Wertsch, Mary E. (January 2006). Military Brats: Legacies of Childhood Inside the Fortress. ISBN 0-9776033-0-X. 
  3. ^ a b c d e f Chatterjee, Smita. "Defense Kids In India: Growing Up Differently" Diarsipkan 2017-09-22 di Wayback Machine., Loving Your Child online magazine, December 2010.
  4. ^ a b c d e f Ender, Morton. Military Brats and Other Global Nomads. Greenwood Publishing Group, 2002. ISBN 978-0-275-97266-0
  5. ^ a b c d e Suarez, Theresa Cenidoza. "The language of militarism: Engendering Filipino masculinity in the U.S. empire", ch. 4. University of California, San Diego, 2008. 130 pages, 3320357
  6. ^ Cranston, CA. "Challenging Contemporary Ecocritical Place Discourses: Military Brats, Shadow Places, and Homeplace Consumerism". Indian Journal of Ecocriticism, V. 2, 2009. pp. 73-89. ISSN 0974-2840

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]