Anatoly Stessel | |
---|---|
Lahir | 28 Juni 1848 |
Meninggal | 18 Januari 1915 Khmilnik (sekarang bernama Oblast Vinnytsia , Kegubernuran Podolian, Ukraina, Kekaisaran Rusia | (umur 66)
Pengabdian | Kekaisaran Rusia |
Dinas/cabang | Angkatan Darat Kekaisaran Rusia |
Lama dinas | 1866–1906 |
Pangkat | Jenderal |
Perang/pertempuran | Perang Rusia-Turki (1877–1878) Pemberontakan Boxer (WIA) Perang Rusia-Jepang |
Anatoly Mikhaylovich Stessel (bahasa Rusia: Анато́лий Миха́йлович Сте́ссель; bahasa Jerman: Anatolij Stößel; 10 Juli [K.J.: 28 Juni] 1848–18 Januari [K.J.: 5 Januari] 1915) adalah baron Rusia keturunan Jerman dan seorang jenderal.
Pada 31 Desember 1904, dalam Perang Rusia-Jepang, serangkaian ranjau meledak di Benteng Sungshu, satu-satunya benteng utama di Port Arthur yang masih tersisa. Pada 1 Januari 1905, akhirnya seluruh Port Arthur jatuh ke tangan Jepang. Pada hari yang sama, Stessel dan Fok mengirim pesan kepada Jenderal Jepang Nogi Maresuke, yang terkejut menerima tawaran menyerah dari pihak Stessel. Tidak ada satu pun staf senior Rusia lainnya yang diajak berkonsultasi terlebih dahulu oleh Stessel, sehingga banyak yang marah.
Jenderal Nogi menerima tawaran menyerah itu dan kedua belah pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 2 Januari 1905 di Shuishiying. Setelah menduduki kota, pasukan Jepang terkejut setelah menemukan banyak gudang makanan dan amunisi. Jepang bersama dengan beberapa pejabat Rusia percaya bahwa Stessel menyerah terlalu dini. Tentara Jepang segera mengasingkan orang-orang dan perwira yang masih hidup dari garnisun Rusia di Port Arthur sebagai tahanan perang, setelah itu Jepang mengizinkan Stessel kembali ke tempat yang nyaman di St. Petersburg dengan naik kapal penumpang Britania Raya.[1] Namun, Stessel diberhentikan dari Angkatan Darat Kekaisaran Rusia pada 30 September 1906 dan ditangkap (bersama dengan beberapa anggota militer Rusia lainnya) serta diadili di pengadilan militer dengan tuduhan "pengecut", karena telah menyerahkan Port Arthur kepada pihak Jepang. Setelah satu tahun menjalani proses persidangan, Stessel divonis hukuman mati pada 7 Februari 1908.[1] Hukuman ini kemudian mendapat keringanan menjadi sepuluh tahun penjara.
Pada 6 Mei 1909, Kaisar Nicholas II mengampuni Stessel,[2] sehingga dia melanjutkan dinas militernya pada awal Perang Dunia I.[butuh rujukan] Stessel meninggal pada tahun 1915 di Khmilnik (sekarang bernama Oblast Vinnytsia, Ukraina).