Arena Philippine | |
---|---|
Informasi stadion | |
Pemilik | Iglesia ni Cristo (Universitas Era Baru) |
Operator | Maligaya Development Corporation |
Lokasi | |
Lokasi | Ciudad de Victoria, Bocaue, Bulacan, Filipina |
Koordinat | 14°47′46″N 120°57′16″E / 14.79611°N 120.95444°E |
Konstruksi | |
Mulai pembangunan | 17 Agustus 2011 |
Dibuat | 30 Mei 2014 |
Dibuka | 21 Juli 2014 |
Ukuran lapangan | 220 x 170 m[1] |
Rekor kehadiran | 55.000[2] (Eat Bulaga!: Sa Tamang Panahon, 24 Oktober 2015) |
Philippine Arena adalah salah satu arena tertutup terbesar di dunia. Gedung ini adalah arena tertutup serba guna dengan kapasitas tempat duduk maksimal 55.000 orang. Gedug ini terletak di Ciudad de Victoria, kawasan pariwisata seluas 140 hektar di Bocaue dan Santa Maria, Bulacan, Filipina[3] sekitar 30 kilometer sebelah utara Manila. Gedung ini adalah salah satu pusat dari beberapa proyek sentenial[4] dari Iglesia Ni Cristo (INC) untuk perayaan sentenial mereka pada 27 Juli 2014.[5] Pemilik sah dari gedung arena ini adalah lembaga pendidikan INC, Universitas Era Baru.[6]
Pada tahun 2011, perusahaan asal Korea Selatan, Hanwha Engineering and Construction memenangkan kontrak untuk mengelola pembangunan Philippine Arena. Hanwha mengalahkan tawaran dari perusahaan asal Filipina, EEI Corporation dan perusahaan asal Tiongkok, Jiangsu International.[7]
Upacara peletakan batu pertama untuk Philippine Arena dilakukan pada 17 Agustus 2011.[8] Hanwha mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pembangunan arena ini pada 30 Mei 2014. Gedung ini tidak diresmikan sampai hampir dua bulan kemudian.
Philippine Arena, bersama dengan Ciudad de Victoria diresmikan pada tanggal 21 Juli 2014. Presiden Filipina Benigno Aquino III dan Menteri Eksekutif Iglesia ni Cristo Eduardo Manalo meresmikan penanda Ciudad de Victoria.[9]
Arena ini tidak hanya menyelenggarakan pertemuan gereja utama dari Iglesia ni Cristo, tetapi juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan olahraga dan konser, mampu menyelenggarakan berbagai acara mulai dari pertandingan tinju dan bola basket hingga pertunjukan musik langsung, tetapi tidak dapat digunakan untuk pertandingan sepak bola atau olahraga lapangan lainnya karena keterbatasan ukuran. Garins pandang yang jelas dari masing-masing tingkatan, bahkan untuk berbagai konfigurasi seperti upacara gereja, tinju, tenis, konser atau senam dalam ruangan. Iglesia ni Cristo memungkinkan penyewa non-Iglesia untuk menggunakan arena ini. Gereja berhak untuk melarang kegiatan yang terlihat melanggar prinsip-prinsip agama, seperti kegiatan yang berhubungan dengan perjudian dan sabung ayam.[10][11]
Philippine Arena ditampilkan dalam sebuah film dokumenter yang berjudul Man Made Marvels: Quake Proof. Film ini ditayangkan pada 25 Desember 2013 di Discovery Channel dan berfokus pada pembuatan struktur di Filipina yang lebih aman dari bencana alam pada umumnya, seperti gempa bumi dan angin topan.[12]
Pada 27 Juli 2014, Guinness World Records mengakui arena ini sebagai teater tertutup serba guna terbesar.[13]