Astene | |
---|---|
Desa | |
Koordinat: 50°58′58″N 3°33′46″E / 50.9828°N 3.5629°E | |
Negara | Belgia |
Provinsi | East Flanders |
Municipality | Deinze |
Luas | |
• Total | 9,58 km2 (370 sq mi) |
Populasi (2021)[1] | |
• Total | 5.010 |
• Kepadatan | 0,0.052/km2 (0,014/sq mi) |
Zona waktu | CET |
Astene adalah sebuah desa dan deelgemeente (sub-kotamadya) di kotamadya Deinze di provinsi Belgia di Flanders Timur. Desa ini terletak di sepanjang Sungai Leie dan sekitar 13 kilometer (8,1 mi) barat daya Ghent.[2]
Desa ini pertama kali disebutkan pada abad ke-7 sebagai Athenneria. Etimologinya tidak jelas. Daerah ini telah dihuni sejak Era Romawi, dan kuburan telah ditemukan antara tahun 50 dan 150 AD. Gereja paroki tua terletak di Kapelleberg, sebuah bukit pasir dekat Sungai Leie, dan pertama kali disebutkan pada tahun 1147. Desa heerlijkheid (tanah) dulunya milik Margraviate dari Deinze, tetapi di wilayah tersebut juga terdapat beberapa heerlijkheden lain yang lebih kecil. Pada tahun 1582, selama Pemberontakan Belanda, desa tersebut hancur kecuali tiga rumah dan daerah tersebut hampir tidak berpenghuni.[3][4] Sekitar tahun 1720, jalan dari Ghent ke Kortrijk dibangun, dan pusatnya dipindahkan dari dekat sungai ke pemukiman linier di sepanjang jalan. Pada tahun 1834, sebuah gereja paroki baru dibangun di sepanjang jalan tersebut.[3][4] Pada tahun 1838, sebuah stasiun kereta api dibuka di Ghent hingga [[Mouscron] ] (perbatasan dengan Perancis) jalur kereta api,[5] dan desa mulai melakukan industrialisasi. Terdapat beberapa bunker di area tersebut dari tahun 1930-an yang dibangun sebagai bagian dari garis pertahanan antara Scheldt dan Leie. Setelah Perang Dunia II, Astene mulai menjadi kota pemukiman.[4]
Astene adalah kota mandiri hingga tahun 1971, ketika digabungkan menjadi Deinze.[3]
Gereja St Amandus dan St Job dibangun antara tahun 1834 dan 1836 untuk menggantikan gereja paroki yang tua dan bobrok. Gereja lama dirobohkan pada tahun 1836. Gereja baru merupakan gereja mirip basilika tiga lorong yang diperluas pada tahun 1878. Selama Perang Dunia I, menara tersebut diledakkan dan gereja tersebut rusak parah. Ia dipulihkan dan dibangun kembali pada tahun 1920. Selama Perang Dunia II, ia kembali rusak parah. Gereja ini dipugar dan menara baru dibangun antara tahun 1948 dan 1954.[6]