Azab

Azab dalam filsafat Islam adalah siksaan yang dihadapi manusia atau makhluk lain yang diciptakan oleh Allah. Pemberian azab merupakan akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukan. Dalam perspektif sunnatullah, keadilan akan mengantar pada kesejahteraan, siapapun yang melakukan. Azab adalah hukuman, siksaan.

Kata Azab berdasarkan Al Qur'an

[sunting | sunting sumber]

Kata Adzab ( عذاب ) berasal dari akar kata Ain, Dzal, Ba (ع ذ ب). Kata ini muncul sebanyak 373 kali di dalam Al Qur'an dalam 5 bentuk turunan, yakni :

  1. 41 kali sebagai bentuk II kata kerja - ʿadhaba (عَذَّبَ)
  2. 322 kali sebagai kata benda - ʿadhāb (عَذَاب)
  3. 2 kali sebagai kata benda - ʿadhb (عَذْب)
  4. 4 kali sebagai bentuk II aktif participle - muʿadhib (مُعَذِّب)
  5. 4 kali sebagai bentuk II passive participle - muʿadhabīn (مُعَذَّبِين)

Penggolongan azab

[sunting | sunting sumber]

Azab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

  • Azab dunia,
  • Azab kubur,
  • Azab akhirat.

Menurut ajaran Islam, azab dunia biasanya terjadi dengan adanya beberapa mukjizat yang telah disampaikan oleh para nabi dan rasul, sehingga para umat menyangkal semua mukjizat itu. Biasanya berupa bencana alam, kelaparan, kekeringan dan lainnya. Azab kubur terjadi selama dalam alam barzakh selama makhluk berada di dalam masa penantian untuk kehidupan kedua. Azab akhirat ada setelah adanya penghisaban di Padang Mahsyar, bagi mereka yang didunia tidak pernah melakukan kebaikan akan mendapat azab yang kekal selamanya.

Azab dan ujian

[sunting | sunting sumber]

Ada sebuah kata yang erat kaitannya dengan azab, yaitu ujian. Baik ujian maupun azab, keduanya berwujud kesulitan.

Ujian adalah satu proses seleksi untuk naik kelas. Kesulitan yang dihadapi oleh orang adalah kesulitan yang memang diprogram untuk mengukur tingkat kemampuannya mengatasi masalah dalam dunia realitas. Boleh jadi kesulitan dalam ujian lebih berat dibanding realitasnya.