भगदत्त | |
---|---|
Tokoh Mahabharata | |
Nama | Bagadata |
Ejaan Dewanagari | भगदत्त |
Ejaan IAST | Bhagadatta |
Gelar | raja |
Kitab referensi | Mahabharata, Purana |
Asal | kerajaan Pragjyotisha |
Kasta | kesatria |
Wahana | gajah perang |
Ayah | Narakasura |
Anak | Bajradata |
Bagadata (Dewanagari: भगदत्त; IAST: Bhagadatta ) merupakan nama seorang raja yang memerintah kerajaan Pragjyotisha dalam kisah Mahabharata. Dalam pewayangan Jawa, tokoh ini dikenal sebagai Bogadenta (Jawa: ꦨꦺꦴꦒꦢꦼꦤ꧀ꦠ). Ia ikut berpartisipasi pada saat Perang Kurukshetra dan memihak Korawa. Ia memiliki ribuan gajah perang dan mahir untuk bertarung menggunakannya. Ketika hendak menyerang Pandawa, ia gugur karena dipanah Arjuna. Bagadata memiliki putra bernama Bajradata.
Dalam perang Kurukshetra, Bagadata berada di pihak Korawa. Ia masyhur akan kecakapannya dalam mengendalikan gajah perang. Pada pertempuran di hari ke-12, ia terlibat dalam pertarungan sengit melawan Arjuna, dengan menunggangi gajahnya yang bernama Supratika, yang kemudian dikalahkan oleh Bima. Dalam pertempuran, Bagadata menggunakan senjata sakti Waisanawastra untuk menyerang Arjuna.[1] Sebelum Arjuna dapat membalas, Kresna yang bertindak sebagai kusir kereta Arjuna tiba-tiba berdiri menghalangi Arjuna. Kresna merelakan dadanya sebagai sasaran senjata tersebut. Namun senjata itu secara ajaib berubah menjadi kalung bunga dan jatuh di hadapan Kresna (senjata yang diberikan oleh Dewa Wisnu kepada Bagadata akhirnya kembali kepada awatara Wisnu). Akhirnya Bagadata gugur setelah dipanah oleh Arjuna.[2][3][4]