Bandar Udara Oksibil Oksibil Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Melayani | Oksibil | ||||||||||
Lokasi | Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia | ||||||||||
Ketinggian dpl | 1.307 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 4°54′28″S 140°37′46″E / 4.907778°S 140.629444°E | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Bandar Udara Oksibil (IATA: OKL, ICAO: WAJO) adalah bandar udara yang terletak di Jl. Mabilabol, Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Sebelum 1.000 Panjang landasan pacu (run way) Bandara Oksibil sehingga menjadi 13/31 berukuran 2.745 x 45 meter (9.006 ft × 148 ft), permukaan Beton untuk maskapai Citilink, Airfast Indonesia, Garuda Indonesia, XpressAir & Sriwijaya Air lebar 45 meter awal bulan Agustus 2014.
Bandar udara ini sudah ada sejak tahun 1958 atas usaha Gereja Katholik dan Gereja Protestan (GIDI).[1]
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Trigana Air | Jayapura, Merauke |
Susi Air | Bovendigul, Wamena |
NGA | Diphikin, Okbibab, Batom, Borme, Bime, Waime |
Tanggal 2 Agustus 2009, hari Minggu, sekitar pukul 11.00 WIT, pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis Twin Otter dengan nomor penerbangan MZ 9760 dari Jayapura tujuan Oksibil jatuh beberapa saat sebelum mendarat. Pesawat membawa 10 penumpang dewasa, 2 balita serta 3 awak pesawat, semua penumpang dan awak pesawat dipastikan tewas.[2]