Bangabandhu-1


Bangabandhu Satellite-1
Roket Falcon 9 meluncurkan satelit Bangabandhu-1
Jenis misiSatelit Komunikasi
OperatorBangladesh Communication Satellite Company Limited
COSPAR ID2018-044A
SATCAT no.43463
Situs webBangladesh Communication Satellite Company Limited, BCSCL, Bangabandhu Satellite Project
Durasi misi15 tahun
Properti wahana
BusSpacebus-4000B2
ProdusenThales Alenia Space
Massa luncur~3.709 kg (8.177 pon)
Daya6kW
Awal misi
Tanggal luncur11 Mei 2018, 20:14 UTC[1]
Roket peluncurFalcon 9 Block 5[2]
Tempat peluncuranKennedy Space Center Launch Complex 39A
KontraktorSpaceX
Parameter orbit
Sistem orbitGEO
Bujur orbit119.09°E
Eksentrisitas orbit0.0001
Ketinggian perigee35789.3 km
Ketinggian apoogee35798.5 km
Periode1,436.1 menit
Kecepatan3.07 km/s
Epoch6 Juni 2018
Transponder
Pita14 C band, 26 Ku band
 

Satelit Bangabandhu-1 adalah satelit komunikasi geostasioner pertama yang dimiliki oleh Bangladesh. Satelit ini diproduksi oleh Thales Alenia Space dan berhasil diluncurkan pada tanggal 11 Mei 2018. Proyek ini dilaksanakan oleh Komisi Regulasi Telekomunikasi Bangladesh (BTRC) yang bekerja sama dengan Space Partnership International, LLC. yang berbasis di AS dan merupakan satelit pertama yang diluncurkan oleh roket Falcon 9 Block 5 milik SpaceX.[3]

Pemerintah Bangladesh membentuk badan usaha milik negara bernama Bangladesh Communication Satellite Company Limited, BCSCL dengan tugas mengoperasikan satelit Bangabandhu-1.[4]

Bangabandhu-1 diluncurkan dari Kennedy Space Center yang terletak di Pulau Merrit, Florida, AS dan menggunakan pusat kendali yang dibangun oleh Thales Alenia Space bersama Spectra Primary Ground Station di Gazipur dan pusat kendali cadangan di Betbunia, Rangamati. Satelit ini menggunakan basis bus Spacebus-400B2 dan sekarang berada di atas bujur 119.09 BT

Satelit Bangabandhu-1 awalnya direncanakan untuk diluncurkan menggunakan roket Ariane 5 pada tanggal 16 Desember 2017, sekaligus untuk merayakan hari Kemenangan Bangladesh. Akibat kurangnya jaminan dari Arianespace untuk peluncuran pada tanggal tersebut, BTRC memilih untuk mengganti kendaraan peluncur Bangabandhu-1 menjadi roket Falcon 9.[5] Satelit ini direncanakan beroperasi di slot orbit geostasioner 119,1° Bujur Timur. Nama satelit ini berasal dari nama Bapak Bangsa Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman, atau yang sering disebut Bangabandhu. Bangabandhu-1 dirancang dan diproduksi oleh Thales Alenia Space yang kemudian diluncurkan oleh SpaceX. Total biaya pembuatan dan peluncuran satelit diproyeksikan mencapai 248 juta dolar AS pada tahun 2015, dengan bantuan pinjaman melaluiHSBC Holdings plc sebesar 188,7 juta dolar AS.[6] Satelit Bangabandhu-1 membawa muatan total 40 transponder Ku-band dan C-band dengan kapasitas 1.600 megahertz dan masa pakai yang diperkirakan hingga lebih dari 15 tahun.[7][8][9][10] Satelit ini akan memperluas cakupan Ku-band di seluruh wilayah Bangladesh dan perairan di sekitarnya termasuk Teluk Bengal, Nepal, Bhutan, Sri Lanka, Filipina, negara-negara bagian di India Timur (Benggala Barat, Assam, Meghalaya, Mizoram, Tripura, Nagaland, Arunachhal Pradesh) dan Indonesia. Cakupan ini ditambah dengan cakupan C-band untuk semua area yang telah disebutkan di atas.

Pusat kendali satelit Bangabandhu-1 di Gazipur

Peta posisi satelit

[sunting | sunting sumber]
Posisi Bangabandhu Satellite-1 dan area jangkauannya

Peluncuran

[sunting | sunting sumber]
Peluncuran Satelit Bangabandhu-1

Satelit Bangabandhu-1 diluncurkan pada pukul 20:14 UTC pada 11 Mei 2018 (03.14 WIB pada 12 Mei 2019), menggunakan kendaraan peluncur SpaceX Falcon 9 dari Kennedy Space Center.[2] Satelit ini adalah muatan pertama yang diluncurkan menggunakan varian roket Falcon 9 Block 5 yang baru.[11][12]

Satelit ini awalnya akan diluncurkan pada tanggal 10 Mei 2018, namun roket yang membawanya mengalami pembatalan misi otomatis saat beralih ke sumber daya dan kontrol internal, 58 detik sebelum peluncuran. Segera setelah itu, peluncuran roket ditunda hingga 24 jam berikutnya, hingga akhirnya berhasil diluncurkan pada 11 Mei 2018.[13]

Setelah suksesnya peluncuran satelit, Bangladesh mulai menerima sinyal uji coba darinya pada tanggal 12 Mei 2018. Pusat kendali telah dibangun di Bangladesh untuk mengendalikan satelit di Kota Gazipur. Sebuah pusat kendali cadangan juga dibangun di Betbunia, Rangamati .[14]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "SpaceX launch of first "block 5" Falcon 9 rocket scrubbed to Friday". Diakses tanggal 12 May 2018. 
  2. ^ a b Krebs, Gunter. "Bangabandhu 1 (BD 1)". Gunter's Space Page. Diakses tanggal 22 November 2016. 
  3. ^ "SpaceX launches Bangabandhu-1 with most powerful Falcon 9 rocket". The Daily Star (dalam bahasa Inggris). 13 May 2018. Diakses tanggal 19 May 2018. 
  4. ^ "Official Website of Bangabandhu Satellite -1 Operator Company : Bangladesh Communication Satellite Company Limited, BCSCL". 3 March 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2018. Diakses tanggal 28 May 2018. 
  5. ^ "How Bangladesh became SpaceX's first Block 5 Falcon 9 customer". SpaceNews.com. 9 May 2018. 
  6. ^ Mahmud, Faisal (12 May 2018). "Bangladesh to join space age amid skepticism about costs". Nikkei Asian Review. The government borrowed 157.5 million euros ($188.7 million) from HSBC Holdings to finance the satellite. 
  7. ^ "Bangabandhu satellite deal inked with French firm". Diakses tanggal 11 November 2015. 
  8. ^ "Bangabandhu-satellite-equipment-purchase-deal-signed". Diakses tanggal 11 November 2015. 
  9. ^ "BTRC-Thales Alenia deal over Bangabandhu Satellite signed". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 November 2015. Diakses tanggal 11 November 2015. 
  10. ^ "Bangladesh Taps Thales Alenia To Build 1st Telecom Satellite". Diakses tanggal 11 November 2015. 
  11. ^ "Příprava na Block 5 probíhá na několika místech". www.kosmonautix.cz (dalam bahasa Cheska). 15 March 2018. Diakses tanggal 23 March 2018. 
  12. ^ "SpaceX to launch Bangabandhu-1 satellite atop Block 5, the most powerful Falcon 9 rocket to date". PBS News Hour. 11 May 2018. 
  13. ^ "Bangabandhu-1 successfully launched by first Block 5 Falcon 9 – SpaceX's goal of affordable access to space". NASASpaceFlight.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 May 2018. 
  14. ^ "Bangladesh receives test signal from Bangabandhu-1 satellite". bdnews24.com. Diakses tanggal 12 May 2018. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]