Batu lumpur adalah konstituen batuan sedimen berbutir halus yang kandungan utamanya adalah lempung dan lanau. Ukuran butirnya dapat mencapai 0,0625 mm (0,0025 inci) yang tiap butirnya terlalu kecil untuk dapat dibedakan tanpa mikroskop. Dengan meningkatnya tekanan dari waktu ke waktu, lempeng-lempeng mineralempung lama kelaman menjadi sejajar dan memiliki kenampakan perlapisan sejajar atau fissility. Material berlapis halus yang secara sendirinya terpisah dalam bentuk lapisan-lapisan kemudian disebut serpih. Kurangnya perlapisan di batu lumpur mungkin disebabkan tekstur aslinya atau gangguan pada perlapisan akibat galian organisme di sedimen sebelum terjadi litifikasi. Batu lumpur biasanya mengandung sekitar 65% dari semua batuan sedimen. Batu lumpur terlihat seperti batu lempung yang mengeras, tergantung pada kondisi tempat batuan tersebut dibentuk. Batu lumpur dapat menunjukkan retakan atau belahan, seperti endapan lempung yang terbakar matahari.[1]
Pada klasifikasi dunham untuk gamping, batu lumpur adalah batuan karbonat matrix-supported yang mengandung kurang dari 10% allochem pada matriks lumpur karbonat. Seperti yang dijelaskan pada klasifikasi dunham, batulumpur kurang lebih setara dengan kalsilutit .[2]