Luas | |
---|---|
- Total | 55,490 km2 |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 24.562.743a[1][2] |
460/km2 | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | €1,167 triliuna[3] |
| |
Belanda Raya (bahasa Belanda: Groot-Nederland) adalah sebuah konsep irredentisme yang berkeinginan menyatukan Belanda, Flanders, dan terkadang Brussel. Selain itu, sebuah negara Belanda Raya mungkin termasuk menganeksasi Westhoek Prancis, Suriname, area-area yang dahulunya berbahasa Belanda di Jerman dan Prancis, atau bahkan bagian Afrika Selatan yang beretnis Belanda dan/atau berbahasa Afrikaans,[4] meskipun varian-varian tersebut lebih terbatas di kalangan kelompok kanan jauh. Usulan terkait adalah konsep Pan-Belanda, yang meliputi Wallonia dan kemungkinan juga Luksemburg.
Konsep Belanda Raya awalnya dikembangkan oleh Pieter Geyl,[5] yang berpendapat bahwa "orang Belanda", yang mencakup orang Flanders dan Belanda, terpisah hanya karena Perang Delapan Puluh Tahun melawan Spanyol pada abad ke-16.[6] Sedangkan Geyl—seorang anti-fasis—berpendapat dari perspektif sejarah dan budaya, gerakan fasis seperti Verdinaso dan Nazi dibangun berdasarkan gagasan Belanda Raya selama tahun 1930an dan 1940an dengan fokus pada nasionalisme etnik, sebuah konsep yang masih menonjol di antara beberapa pihak di spektrum kanan jauh. Pendukung konsep Belanda Raya lainnya dari abad ke-21 adalah moderat di Belgia dan Belanda yang berusaha meninggikan cita-cita Benelux menjadi persatuan politik yang lebih terpusat.[7]
Dukungan publik untuk persatuan Flanders dengan Belanda relatif kecil, khususnya di Flanders, di mana kemerdekaan Flanders dipandang sebagai alternatif utama untuk negara bangsa Belgia.