Bezaleel bin Uri bin Hur (Ibrani: בְּצַלְאֵל, juga ditulis sebagai Betzalel atau Bəṣalʼēl; bahasa Inggris: Bezalel) adalah seorang laki-laki Israel yang ditunjuk oleh Allah untuk bekerja sebagai arsitek utama pembangunan Kemah Suci dan peralatannya,[1] sebagaimana dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab Keluaran. Tuhan juga telah menetapkan pembantu utamanya, yaitu Aholiab bin Ahisamakh.
Nama "Bezalel" berarti "dalam bayangan [perlindungan] El (= Allah)".
Dalam kitab Keluaran pasal 31 Tuhan menetapkan pembuat utama dan pembantu utama pembuatan Kemah Suci tersebut:
Musa kemudian menyampakan kepada umat Israel dalam Keluaran 35:30-35:
Secara khusus dalam Keluaran 35:34 dikatakan bahwa: "TUHAN menanam dalam hatinya [Bezaleel] dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar" para pekerja yang membuat Kemah Suci,[4] juga Bezaleel dan rekan-rekan sekerjanya "telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."[5]
Dalam Keluaran 36, setelah mendapatkan petunjuk dari Tuhan mengenai pembangunan Kemah Suci, maka "Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu."[6]
Dalam kitab 1 Tawarikh pasal 2 tercantum silsilah leluhur Bezaleel sebagai berikut:
Sebelumnya pada pasal yang sama tertulis bahwa ayah Hur adalah Kaleb bin Hezron bin Peres bin Yehuda bin Yakub (Israel).[8]
Tradisi rabinik mengisahkan ketika Allah menentukan Bezaleel sebagai arsitek Kemah Suci di padang gurun, Ia menanyai Musa apakah menyetujui pilihan ini, dan mendapatkan jawaban: "Tuhan, jika dia baik untuk-Mu, tentunya ia baik bagiku!" Namun, atas perintah Allah, pilihan itu diberikan kepada umat untuk disetujui dan mendapatkan persetujuan. Maka Musa memerintahkan Bezaleel mulai membuat Kemah Pertemuan, Tabut kudus, dan perkakas kudus lainnya. Patut dicatat bahwa Musa menyebutkan semuanya itu dalam urutan terbalik, menempatkan Kemah Pertemuan paling akhir (bandingkan Keluaran 25:10, 26:1 dst., dengan Keluaran 31:1–10). Bezaleel dengan bijak mengusulkan kepadanya bahwa orang biasanya membangun rumahnya dulu baru menyediakan perkakas; tetapi karena Musa menyuruh membangun Kemah Pertemuan terakhir, kemungkinan ada kesalahan dan perintah Allah tentunya berbeda.[9]
Bezaleel memiliki hikmat begitu tinggi sehingga ia dapat mengkombinasi huruf-huruf abjad dengan mana langit dan bumi diciptakan; ini adalah makna pernyataan (Keluaran 31:3): "Aku telah memenuhinya . . . dengan hikmat dan pengetahuan," yang bermakna dengan apa Allah menciptakan dunia ini, sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Amsal 3:19, 20.[10] Dengan hikmatnya yang tinggi itu Bezaleel berhasil mendirikan Kemah Suci yang patut untuk tempat tinggal Allah, yang sangat diagungkan dalam waktu dan ruang.[11] Kandil (Menorah) dalam Kemah Suci begitu rumit bentuknya sehingga Musa tidak dapat memahaminya, meskipun Allah dua kali menunjukkan kepadanya model di sorga; tetapi ketika ia menggambarkannya kepada Bezaleel, Bezaleel segera memahaminya, dan membuatnya saat itu juga; karenanya Musa menyampaikan kekagumannya atas hikmat Bezaleel yang cepat, berkata lagi bahwa ia pastilah "di dalam bayang-bayang Allah" (bahasa Ibrani: "beẓel El") ketika model di sorga itu ditunjukkan kepada Musa.[12] Bezaleel dikatakan baru berusia tiga belas tahun ketika ia menyelesaikan pekerjaan agungnya;[13] hikmatnya dikatakan berasal dari kesalehan orang tuanya; kakeknya adalah Hur dan neneknya adalah Miryam, sehingga ia adalah cucu keponakan Musa.[14]
Tradisi pertukangan dihidupkan kembali oleh Boris Schatz yang mendirikan Bezalel Academy di Yerusalem.
Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 , sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.