Peristiwa serupa Februari 2017 di Pakistan, lihat Bom bunuh diri Sehwan 2017
2017 Lahore bomb blast | |
---|---|
Bagian dari the War in North-West Pakistan | |
Location of The Mall in Lahore, where the attack occurred | |
Lokasi | The Mall, Lahore, Punjab, Pakistan |
Koordinat | 31°33′33.5″N 74°19′30″E / 31.559306°N 74.32500°E |
Tanggal | 13 February 2017 18:00 (UTC+05:00) |
Sasaran | Pharmaceutical industry members protesting against a government legislation on medical stores[1] |
Jenis serangan | Suicide bombing |
Senjata | Explosive belt |
Korban tewas | 18 (+1 bomber)[2] |
Korban luka | 90[2] |
Pelaku | Jamaat-ul-Ahrar (claimed)[1] |
Motif | Islamic extremist |
Pada tanggal 13 Februari 2017, sebuah bom bunuh diri terjadi di Mall Road Lahore, Pakistan, di mana sekelompok ahli kimia dan apoteker melakukan unjuk rasa di depan Majelis Provinsi Punjab.[1] Menurut sumber-sumber dari Rescue 1122, sekitar 18 orang terbunuh termasuk anggota polisi, dan sembilan puluh lainnya mengalami luka-luka.[1][2]
Jamaat-ul-Ahrar, sebuah faksi yang dilarang Tehrik-i-Taliban (TTP), menyatakan bertanggungjawab atas serangan yang mereka lakukan.[3] Pemerintah setempat menutup tempat kejadian perkara dalam rangka melakukan investigasi.[1]
Saat serangan dilancarkan, di lokasi yang menjadi target peledakan terdapat kelompok produsen farmasi dan kimia yang sedang melakukan unjuk rasa menentang tindakan keras pemerintah Punjab terhadap obat-obat ilegal.[1] Majelis Provinsi Punjab telah mmberlalukan amendemen Undang-undang Narkoba tahun 1976 pada tanggal 8 Februari 2017.[4][5] Perubahan undang-undang tersebut, menurut mereka, sangat merugikan toko-toko obat. Hukum itu juga mensyaratkan agar toko obat di seluruh Punjab agar merekrut setidaknya satu apoteker. Berbagai asosiasi medis telah menyerukan pemogokan di begbagai provinsi untuk memprotes rencana undang-undang tersebut..[6]
Ada sekitar 400 orang pengunjuk rasa hadir di The Mall Road, dan sejumlah besar polisi dikerahkan ke tempat itu untuk menjaga situasi.[1] Pelaku bom bunuh diri mencapai lokasi dan meledakkan diri saat unjuk rasa sedang berlangsung.[1][7][8]
Pelaku bom bunuh diri mendatangi lokasi unjuk rasa pada sore hari sekitar pukul 18:00 waktu setempat.[1] Menurut pegawai Departemen Penanggulanan Terorisme, para pemersiap peledakan telah berjalan kaki ke arah itu, seperti terungkap dalam cuplikan rekaman CCTV.[1][9] Tak lama setelah meledak, pasukan dari Tentara Pakistan dan para polisi were dikerahkan untuk menutup lokasi.[10] Tim forensik mulai mengumpulkan bukti untuk keperluan investigasi.[1] Jamaat-ul-Ahrar menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu melalui pesan singkat, dengan menyebut sebagai balas dendam kepada pihak militer Pakistan.[1][9]
Enam perwira polisi menjadi korban yang terbunuh, termasuk perwira senior yang teridentifikasi bernama Zahid Gondal, dari kepolisian Punjab, dan Ahmad Mobin, aseorang deputi inspektur jendral dari kepolisian lalu-lintas Lahore.[1][9] Mobin tampil di televisi berita beberapa jam sebelumnya, dalam rangka melakukan negosiasi kepada para pengunjuk rasa.[1][11]
Setelah serangan, para korban segera dilarikan ke Mayo Hospital dan Sir Ganga Ram Hospital dengan ambulans.[1] Status keadaan darurat telah dinyatakan bagi seluruh rumah sakit di Lahore.[1] Beberapa korban luka dalam keadaan kritis.[9]
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengutuk peledakan tersebut melalui pernyataannya, "Kami telah berjuang melawan teroris di antara kita, dan akan terus berjuang sampai kami membebaskan orang-orang kami penyakit kronis ini, dan membalas perbuatan mereka yang telah mengorbankan nyawa mereka untuk kita."[12][13][14]
Jamaat-ul-Ahrar, a Pakistani Taliban splinter group, said it had carried out the attack.
The explosion went off in Lahore's busy Mall Road during a rally attended by hundreds of pharmacists protesting against changes to a drug sale law outside the provincial assembly building.
Punjab Law Minister Rana Sanullah confirmed that it was suicide blast and 'some police officers' have been killed. He said the agencies had issued a threat alert that terrorists might target Punjab Assembly building and Governor's House on the Mall Road.
The blast left many injured and there are fears of casualties, leaving foreign players circumspect about going to the terror-hit country. Before the current edition of the PSL started, the organisers had stated their desire to hold the final in Lahore, along with assurances of top security for the teams involved.