Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Boros kata atau bahasa boros[1] adalah penggunaan lebih banyak kata daripada yang sebenarnya diperlukan pada suatu tulisan atau ujaran. Menghindari pemborosan kata adalah salah satu kunci dalam menciptakan kalimat yang efektif dalam berbahasa. Boros kata dapat dilawankatakan dengan istilah hemat kata yang berhubungan dengan pembuatan kalimat efektif.[2][3]
Purwadarminta pernah berpendapat tentang keborosan kata:[4]
Penuturan yang ringkas pada umumnya kuat dan tegas. Penuturan yang luas karena banyak kata-katanya yang mubazir biasanya lemah dan kabur. Demikianlah pada umumnya. Karena itu maka kalimat yang sudah jelas dan terang dengan empat kata, misalnya, jangan dikatakan dengan lima atau enam kata.
Boros kata sering disinonimkan dengan kalimat tidak efektif, kalimat mubazir, mubazir kata,[5] kalimat bertele-tele atau kalimat berbelit-belit.
Beberapa contoh pemborosan kata:[3]
Contoh dalam kata-kata yang sering bersanding tetapi sebenarnya merupakan pemborosan kata:[6]