Hungaria memiliki warisan budaya yang bermacam-macam, tergantung pada wilayahnya.
Musik Hungaria terdiri dari musik rakyat tradisional Hungaria serta karya-karya komponis terkenal seperti Franz Liszt, Béla Bartók, dan Zoltán Kodály. Musik tradisonal Hungaria cenderung memiliki irama daktil yang kuat, karena bahasanya menekankan suku kata pertama dalam setiap kata. Pada zaman modern, Hungaria juga dikaruniai sejumlah penggubah musik klasik yang ternama, seperti György Ligeti, György Kurtág, Péter Eötvös, dan Zoltán Jeney.
Hidangan Hungaria juga merupakan unsur penting dalam budaya Hungaria, dengan hidangan-hidangan tradisional seperti goulash (gulyás atau gulyásleves) yang menjadi bagian penting dalam makanan Hungaria. Masakan Hungaria sering ditambahkan dengan paprika. Rebusan sering didapati dengan unsur-unsur khas seperti daging babi atau lembu, misalnya seperti yang digunakan dalam pörkölt. Terdapat juga berbagai pencuci mulut yang lazimnya menggunakan buah-buahan dan berupa kue-kue (rétes).
Kesusasteraan Hungaria baru-baru ini meraih perhatian di luar wilayah Hungaria (kebanyakannya melalui terjemahan ke dalam bahasa Jerman, Prancis, dan Inggris). Sejumlah penulis Hungaria menjadi semakin populer di Jerman dan Italia, khususnya Sándor Márai, Péter Esterházy, Péter Nádas, dan Imre Kertész. Kertész ialah seorang penulis berketurunan Yahudi yang berhasil selamat dari peristiwa Holokaus dan memenangkan Hadiah Nobel Kesusasteraan pada tahun 2002.
Karya-karya klasik dalam sastra Hungaria masih kurang dikenal di luar negeri. János Arany, seorang penulis puisi Hungaria dari abad ke-19, masih sangat digemari di Hungaria (terutama koleksi baladanya). Tokoh-tokoh "klasik sejati" lainnya meliputi Sándor Petőfi (penulis puisi pada masa Revolusi 1848), Endre Ady, Mihály Babits, Dezső Kosztolányi, Attila József, dan János Pilinszky.
Salah satu pemain sepak bola Hungaria yang paling terkenal adalah Ferenc Puskás (1927–2006).