Candi Banyunibo | |
---|---|
ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦧꦚꦸꦤꦶꦧ | |
Agama | |
Afiliasi | Buddhisme |
Provinsi | Yogyakarta |
Badan pengelola | Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta |
Lokasi | |
Munisipalitas | Sleman |
Negara | Indonesia |
Arsitektur | |
Tipe | Candi |
Rampung | Abad ke-9 M |
Bahan bangunan | Batu andesit |
Candi Banyunibo (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦧꦚꦸꦤꦶꦧ, translit. Candhi Banyuniba, har. 'air-jatuh-menetes') adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari Kota Yogyakarta ke arah Kota Wonosari. Sekitar 5,6 km ke arah selatan dari candi Prambanan, dan secara administratif terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.
Bangunan candi ini bernama Candi Banyunibo yang berada tidak jauh dari kompleks Ratu Boko, Candi Barong, dan Candi Ijo. Bahkan di sekitar candi ini pun banyak dijumpai situs candi di beberapa dusun sekitarnya. Candi ini diketemukan dalam keadaan runtuh dan kemudian mulai digali dan diteliti pada tahun 1940-an. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Arti nama candi ini yaitu banyunibo yang berarti air jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa) walaupun di candi ini tidak ada tetesan air ataupun sumber air di sekitar candi. Candi Banyunibo termasuk bangunan suci Buddha yang cukup kaya akan hiasan (ornamen). Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan motif hiasan yang sama.
Hiasan pada kaki candi. Dinding kaki candi Banyunibo masing-masing sisi dibagi menjadi beberapa bidang. Bidang tersebut kemudian diisi dengan pahatan berupa hiasan tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot bunga. Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara ladang tebu dan persawahan.
Dari puing-puing di sekitar, diperkirakan ada 6 buah candi perwara (candi pendamping) berbentuk stupa di sekeliling candi utama di sebelah selatan dan timur. Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara ladang tebu dan persawahan. Sayangnya candi perwara ini tidak terbuat dari batu andesit melainkan batu putih yang mudah sekali aus. Di sebelah utara candi, terdapat tembok batu sepanjang 65 m membujur dari barat ke timur. Reruntuhan candi perwara berupa stupa diperkirakan berdiameter sekitar 5 m.