Carding ialah istilah yang menggambarkan perdagangan dan penggunaan kartu kredit secara ilegal.[1] Kartu kredit atau nomor kartu kredit yang dicuri kemudian digunakan untuk membeli kartu hadiah prabayar untuk menutupi jejaknya.[2] Kegiatan carding juga mencakup pencurian dan eksploitasi data pribadi,[3] dan teknik pencucian uang.[4] Situs carding modern telah digambarkan sebagai entitas komersial yang memberikan layanan penuh.[5]
Ada banyak sekali metode untuk mencuri kartu kredit dan data keuangan atau data pribadi lain yang terkait. Metode carding paling awal yang diketahui misalnya 'trashing' atau memungut dari sampah berisi data keuangan, merampok kotak surat, dan bersekongkol dengan orang dalam.[6][7] [diragukan ] Beberapa nomor kartu bank dapat dibuat secara semi-otomatis berdasarkan urutan yang diketahui melalui 'serangan BIN'.[8] Para penjahat mungkin mencoba 'serangan menebak terdistribusi' untuk menemukan nomor yang valid dengan mengirimkan nomor di sejumlah besar situs perniagaan elektronik secara bersamaan.[9]
Saat ini, berbagai metode dimanfaatkan oleh penjahat siber, seperti skimmer di ATM, peretasan, web skimming situs perniagaan elektronik atau pemrosesan pembayaran, dan bahkan mencegat data kartu dalam jaringan titik penjualan.[10] Menelepon secara acak telepon kamar hotel yang meminta tamu untuk 'mengkonfirmasi' detail kartu kredit merupakan salah satu contoh serangan yang memanfaatkan teknik rekayasa sosial.[11]