Cecak-batu belitung | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. purnamai
|
Nama binomial | |
Cnemaspis purnamai |
Cecak-batu belitung (Cnemaspis purnamai) adalah sejenis cecak batu yang menyebar terbatas (endemik) dari Pulau Belitung, Indonesia;[3] Dalam bahasa Inggris cecak ini dikenal sebagai Belitung Rock Gecko.[1][2][3]
Nama spesiesnya (purnamai) berasal dari nama mantan Bupati Belitung Timur (2005-2006), Basuki Tjahaja Purnama. Basuki alias Ahok juga pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta 2014-2017.[2]
Holotipe berupa hewan jantan, dengan panjang tubuh SVL (snout-vent length) 50,8 mm; yang dikoleksi tahun 2017 dari Desa Burong Mandi, Damar, Belitung Timur, dan sekarang disimpan di Museum Zoologi Bogor di Cibinong dengan nomor katalog MZB.Lace.14076. Panjang SVL maksimum spesimen yang dikoleksi adalah 54,1 mm.[2] Tidak ada perbedaan signifikan antara hewan jantan dan betina.[2]
Cecak ini aktif di siang hari (diurnal). Spesimen yang dikoleksi ditangkap dari atas bebatuan besar pada malam hari, ketika mereka tidak aktif.[2]
Karena sedikitnya informasi yang diketahui mengenai jenis ini, Daftar Merah IUCN memasukkan populasi cecak ini dalam kategori kurang data (DD, Data Deficient).[1]