Cempaka hutan kasar | |
---|---|
Bunga Cempaka hutan kasar dan Mandar Dengkur | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. vrieseana
(sinonim E. ovalis) |
Cempaka hutan kasar adalah salah satu tanaman identitas Indonesia.[1] Bunga ini merupakan flora endemik khas Sulawesi.[1] Persebaran cempaka hutan kasar meliputi daerah Sulawesi dan Maluku.[1] Nama ilmiah cempaka hutan kasar adalah Elmerrillia ovalis.[2] Tumbuhan ini termasuk dalam suku magnoliaceae dan keluarga Elmerrillia.[2] Nama tumbuhan ini memiliki beberapa sinonim yaitu Elmerrillia ovalis (Miq.) Dandy, Elmerrillia vrieseana (Miq.) Dandy, Magnolia ovalis (Miq.) Figlar, Talauma ovalis Miq., dan Talauma vrieseana Miq.[2]
Cempaka hutan kasar adalah tumbuhan yang berjenis tanaman berkayu.[3] Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 45 meter dengan diameter pangkal batang dapat mencapai 2 meter.[3] Tumbuhan cempaka hutan kasar mempunyai batang yang lurus dan berwarna cokelat muda serta pada bagian tertentu ada kulit pohon yang mengelupas.[3] Batang tumbuhan ini berbentuk silinder.[3]
Cempaka hutan kasar memiliki daun berjenis daun tunggal, disebut daun tunggal karena setiap tangkai daunnya hanya menyokong satu buah daun saja.[4] Bagian daun cempaka hutan kasar terdiri dari helaian daun dan tangkai daun.[4] Tangkai daunnya hanya pendek di bagian pangkal daun.[4] Daun jenis cempaka ini berbentuk lonjong.[4] Bagian permukaan bawah daun cempaka hutan kasar terdapat bulu-bulu halus yang merata.[4] Tulang daun cempaka hutan kasar memiliki struktur menyirip.[4] Bagian pangkal daun tumbuhan ini tidak bertoreh.[4]
Bunga cempaka hutan kasar terdiri dari tangkai bunga, mahkota bunga, dan alat perkembangbiakan.[5] Warna mahkota bunga berwarna kuning atau putih dengan jumlah kelopak bunya sebagian besar ganjil.[5] Cempaka hutan kasar memiliki buah dengan bentuk lonjong dan terdapat empat biji pada setiap buah yang dimilikinya.[5] Tumbuhan ini berkembang biak secara generatif menggunakan biji.[5]
Pohon cempaka hutan kasar biasa hidup di tanah dengan ketinggian 1000 m dpl.[3] Tumbuhan tersebut juga basa hidup di hutan tropis.[3] Daerah tempat hidupnya merupakan dataran dengan cukup persediaan air.[3] Daerah persebaran cempaka hutan kasar meliputi Sulawesi dan Maluku.[3] Tanaman yang masih berkerabat dekat dengan cempaka kuning ini, bukan termasuk tanaman yang langka.[3] Tanaman ini masih tersedia cukup banyak di daerah asalnya yaitu Sulawesi dan Maluku.[3]
Pohon cempaka hutan kasar sering dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan.[5] Kayu dari tumbuhan ini dikenal awet dan bagus untuk ukiran.[5] Oleh karena itu, orang Toraja juga sering memanfaatkan pohon ini untuk bahan baku ukiran Toraja.[5] Kayu cempaka hutan kasar menjadi kebanggaan penduduk Toraja.[5]