Cetek | |
---|---|
Ilustrasi | |
Daun | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | Strychnos ignatii |
Sinonim | |
|
Strychnos ignatii atau cetek[1] adalah spesies pohon dalam keluarga Loganiaceae yang berasal Filipina (terutama di Catbalogan) dan sebagian Cina. Tanaman ini pertama kali dideskripsikan oleh Yesuit Moravia (Ceko) yang bekerja di Filipina, yakni Georg Kamel yang menamai benihnya "kacang santo Ignatius" untuk menghormati pendiri ordo keagamaannya.
Tumbuhan ini awalnya diberi nama oleh Kamel untuk Santo Ignatius dari Loyola, pendiri ordo misionaris yesuit Kamel. Tumbuhan ini dikenal di Filipina dengan nama aguwason, dankkagi (bahasa Visayan) atau igasud (bahasa Cebu).
Buahnya berukuran dan berbentuk seperti buah pir, serta memiliki biji mirip almond yang dikenal sebagai "kacang Santo Ignatius".[2] Kacangnya mengandung alkaloid striknina dan brusin.[3]