Charles Boycott | |
---|---|
Lahir | Charles Cunningham Boycatt 12 Maret 1832 Burgh St Peter, Norfolk |
Meninggal | 19 Juni 1897 Flixton, Suffolk | (umur 65)
Makam | Burgh St Peter |
Kebangsaan | Britania Raya |
Pekerjaan | Agen tanah, petani |
Tempat kerja | John Crichton, 3rd Earl Erne, Hugh Adair |
Lawan politik | Irish National Land League |
Suami/istri | Anne Boycott (née Dunne) |
Charles Cunningham Boycott (12 Maret 1832 – 19 Juni 1897) adalah agen tanah Inggris yang dikucilkan oleh warga desa Irlandia sehingga menginspirasi kata "boycott" (boikot) dalam bahasa Inggris. Ia anggota Resimen Jalan ke-39 Angkatan Darat Britania yang dikirim ke Irlandia. Setelah menjadi purnawirawan, ia bekerja sebagai agen tanah untuk Lord Erne (John Crichton, 3rd Earl Erne), tuan tanah di Lough Mask, County Mayo.[1]
Pada tahun 1880, dalam rangka kampanye Three Fs (fair rent, fixity of tenure, dan free sale) dan penolakan terhadap rencana penggusuran, aktivis Irish National Land League mendorong para pegawai Boycott (termasuk pekerja musiman yang memanen hasil ladang milik Lord Erne) untuk mogok kerja. Mereka juga meminta Boycott dikucilkan oleh warga setempat. Toko-toko di Ballinrobe menolak melayani Boycott. Beberapa pemilik usaha yang lain diancam dengan kekerasan supaya ikut dalam kampanye pengucilan ini.
Penolakan umum terhadap Boycott menjadi cause célèbre di pers Britania setelah ia menulis surat di The Times. Berbagai media massa mengutus wartawan ke Irlandia Barat untuk meliput "kriminalisasi pengabdi bangsawan kerajaan oleh kaum nasionalis Irlandia". Lima puluh anggota Orange Institution dari County Cavan dan County Monaghan berangkat untuk memanen hasil ladang Lord Erne. Resimen Husar Kerajaan ke-19 dan +1.000 anggota Kepolisian Kerajaan Irlandia dikerahkan untuk melindungi para peladang. Pemerintah Britania dan lainnya terpaksa mengeluarkan kurang lebih £10.000 untuk memanen hasil ladang senilai £500.
Boycott meninggalkan Irlandia pada 1 Desember 1880. Lalu, pada tahun 1886, ia menjadi agen tanah Flixton milik Hugh Adair di Suffolk. Ia meninggal dunia pada 19 Juni 1897 di rumahnya di Flixton karena sakit.
Menurut James Redpath, kata kerja "to boycott" (memboikot) diciptakan oleh pendeta John O'Malley saat mereka berbincang-bincang pada 23 September 1880.[2] Berikut ini kesaksian Redpath:[2]
Aku bilang, "Ada istilah yang mengusikku."
"Ada apa?" tanya Romo John.
"Begini," kataku, "Ketika orang-orang mengucilkan penyerobot tanah, ini namanya pengucilan sosial, tapi kita perlu kata yang baru untuk pengucilan terhadap tuan tanah atau agen tanah seperti Boycott. Ostrasisme tidak cocok – rakyat jelata tidak paham artinya – saya bingung."
"Tidak," kata Romo John, "ostrasisme tidak pas."
Dia menunduk, bertumpu di keningnya, lalu berkata: "Bagaimana kalau kita mem-Boycott dia?"
Menurut Joyce Marlow, kata ini pertama kali dipakai di media cetak oleh Redpath dalam Inter-Ocean edisi 12 Oktober 1880.[2] Kata ini sudah diciptakan dan dicetak sebelum kabar pemboikotan Boycott menyebar ke luar County Mayo.[2] Pada November 1880, Birmingham Daily Post memakai kata ini dalam berita pemboikotan terhadap seorang pedagang asal Ballinrobe.[3] Pada tahun yang sama, The Illustrated London News menulis, "Mem-'Boycott' sudah menjadi kata kerja aktif yang artinya menyabotase, mengintimidasi, mengusir ke antah berantah, dan menabukan."[4] Pada tahun 1888, kata ini masuk volume pertama A New English Dictionary on Historical Principles (kelak bernama Oxford English Dictionary).[4] Menurut Gary Minda dalam bukunya, Boycott in America: how imagination and ideology shape the legal mind, "Tampaknya tidak ada kata lain dalam bahasa Inggris yang bisa menjelaskan persoalan ini."[5] Kata ini juga diadopsi oleh berbagai bahasa selain Inggris, antara lain bahasa Belanda, Prancis, Jerman, Polandia, dan Rusia.[5]