Ciamis
ᮎᮤᮃᮙᮤᮞ᮪ Ciamis Kota | |
---|---|
Koordinat: 7°19′49″S 108°20′27″E / 7.330287239551267°S 108.34082879583497°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Ciamis |
Pemerintahan | |
• Camat | Drs. Dedy Mudyana, M.Si[1] |
Luas | |
• Total | 34,95 km2 (13,49 sq mi) |
Ketinggian | 202 m (663 ft) |
Ketinggian tertinggi | 208 m (682 ft) |
Ketinggian terendah | 199 m (653 ft) |
Populasi | |
• Total | 99.508 jiwa |
• Kepadatan | 2.847/km2 (7,370/sq mi) |
Kode pos | |
Kode Kemendagri | 32.07.01 |
Desa/kelurahan | 5 desa 7 kelurahan |
Situs web | kecamatan-ciamis |
Ciamis (atau juga dikenal: Ciamis Kota; bahasa Sunda: ᮎᮤᮃᮙᮤᮞ᮪, translit. Ciamis, [t͡ʃiamɪs]) adalah sebuah kecamatan sekaligus menjadi ibu kota kabupaten di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya di bagian selatan. Salah satu tempat yang populer di kecamatan ini adalah Alun-Alun Ciamis. Di alun-alun bagian timur, terdapat Taman Raflesia, dan di sebelah barat ada Taman Anggur.[5]
Batas wilayah Kecamatan Sukadana adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Sadananya dan Kecamatan Baregbeg |
Timur | Kecamatan Cijeungjing |
Selatan | Kabupaten Tasikmalaya (Kecamatan Manonjaya) dan Kota Tasikmalaya (Kecamatan Purbaratu) |
Barat | Kecamatan Cikoneng |
Ciamis memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan lebat hingga sangat lebat sepanjang tahun.
Data iklim Ciamis | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.2 (86.4) |
30.5 (86.9) |
30.6 (87.1) |
30.7 (87.3) |
30.6 (87.1) |
29.9 (85.8) |
28.9 (84) |
29.2 (84.6) |
29.8 (85.6) |
30.5 (86.9) |
30.4 (86.7) |
30.3 (86.5) |
30.13 (86.24) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.4 (79.5) |
26.4 (79.5) |
26.4 (79.5) |
26.6 (79.9) |
26.5 (79.7) |
25.7 (78.3) |
25.0 (77) |
25.0 (77) |
25.5 (77.9) |
26.2 (79.2) |
26.4 (79.5) |
26.4 (79.5) |
26.04 (78.88) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.6 (72.7) |
22.3 (72.1) |
22.3 (72.1) |
22.5 (72.5) |
22.4 (72.3) |
21.5 (70.7) |
21.1 (70) |
20.8 (69.4) |
21.2 (70.2) |
22.0 (71.6) |
22.5 (72.5) |
22.6 (72.7) |
21.98 (71.57) |
Curah hujan mm (inci) | 445 (17.52) |
384 (15.12) |
407 (16.02) |
310 (12.2) |
299 (11.77) |
189 (7.44) |
255 (10.04) |
164 (6.46) |
212 (8.35) |
305 (12.01) |
382 (15.04) |
416 (16.38) |
3.768 (148,35) |
Sumber: Climate-Data.org[6] |
Kecamatan Ciamis terdiri dari 5 desa dan 7 kelurahan, yakni:
Pada umumnya penduduk asli Kabupaten Ciamis, demikian juga di Kecamatan Ciamis, adalah suku Sunda, serta suku pendatang lainnya seperti Jawa, Cirebon, Betawi, Batak, Minangkabau, Bugis dan lainnya.[7] Bahasa yang digunakan umumnya Sunda, selain dari bahasa resmi bahasa Indonesia.
Tahun 2022, jumlah penduduk Kecamatan Ciamis sebanyak 99.508 jiwa, dengan luas wilayah 34,95 km² dan kepadatan 2.847 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk Kecamatan Ciamis berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 98,57%, kemudian Kekristenan sebanyak 1,27% dimana Protestan 1,04% dan Katolik 0,23%. Sebagian lagi menganut agama Konghucu sebanyak 0,11%, Buddha 0,04%, dan Hindu 0,01%.[2]
Berikut adalah potensi wilayah di Kecamatan Ciamis:[8]
Terdapat dua pasar di kecamatan ini, yakni Pasar Manis Ciamis dan Pasar Desa Imbanagara. Kedua pasar tersebut merupakan pasar tradisional.[9]
Pasar Manis Ciamis terletak di pusat Kota Ciamis. Pada tahun 2016, sebagian pasar ini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi pasar modern setelah 25 tahun belum pernah dilakukan rehab. Pengembangan pasar ini dilakukan secara bertahap. Alasan dilakukannya revitalisasi adalah karena lemahnya daya saing yang disebabkan oleh faktor kebersihan dan pengelolaan pasar yang kurang memadai.[10] Pasar ini sempat mengalami kebakaran pada tanggal 25 Juni 2019 sekitar pukul 17.45 WIB di Blok B yang menghanguskan 10 kios. Penyebab kebakaran tersebut diduga berasal dari korsleting listrik.[11][12] Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Perkiraan kerugian materi mencapai Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar.[12]
Kemudian ada Pasar Desa Imbanagara yang terletak di Desa Imbanagara. Pengelolaannya oleh BUMDes Imbanagara yang dibentuk pada tahun 2016. Pasar ini menjadi andalan Pendapatan Asli Desa (PADes) Imbanagara.[13]
Di Kecamatan Ciamis terdapat sebuah terminal tipe B yakni Terminal Ciamis, yang terletak di Jl. Terminal Ciamis dekat Pasar Manis Ciamis. Terminal ini melayani trayek angkutan kota dan beberapa bus. Selain itu, juga terdapat sebuah stasiun yakni Stasiun Ciamis yang terletak di Jl. Stasiun yang terhubung dengan Jl. Ir. H. Juanda yang berstatus jalan nasional. Stasiun ini melayani kereta api kelas ekonomi.
Per tahun 2023, tercatat ada 85 penyelenggara pendidikan dasar hingga tinggi di Kecamatan Ciamis. Jumlah sekolah dasar mencapai 43 buah yang seluruhnya berstatus negeri.[16] Ada pula jumlah madrasah ibtidaiyah mencapai 8 buah, yang terdiri dari 1 sekolah berstatus negeri dan 7 sekolah berstatus swasta.[16] Kemudian jumlah sekolah menengah pertama mencapai 11 buah, yang terdiri dari 8 sekolah berstatus negeri dan 3 sekolah berstatus swasta.[16] Ada pula jumlah madrasah tsanawiyah mencapai 5 buah, yang terdiri dari 1 sekolah berstatus negeri dan 4 sekolah berstatus swasta.[16]
Dalam melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi serta merupakan ibu kota Kabupaten Ciamis, tentunya terdapat sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi. Saat ini ada 4 sekolah menengah atas (3 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta), 9 sekolah menengah kejuruan (2 sekolah negeri dan 7 sekolah swasta), dan 2 madrasah aliyah (1 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta).[17] Untuk perguruan tinggi, saat ini ada STIKES Muhammadiyah Ciamis dan STAI Al-Ma'arif Ciamis.[18]
Destinasi wisata populer yang terletak pusat Kota Ciamis adalah Alun-Alun Ciamis. Alun-alun ini direvitalisasi pada tanggal 10 Maret dan diresmikan pada 19 September 2023.[19] Namun sayangnya setelah revitalisasi, alun-alun ini mendapat aksi vandalisme berupa coretan.[20]
Taman Lokasana terletak di dekat sekolah SMA Negeri 2 Ciamis. Fasilitas yang disediakan disini ada trek joging, lapang basket, lapang voli pasir, panjat dinding, petanque, lempar pisau, panggung yang biasa dipakai senam atau aktivitas lainnya. Tak hanya itu, tersedia pula food court juga musala beserta toilet.[21]
Di balik fasilitasnya yang memadai, Taman Lokasana juga menyimpan sejarah. Penamaan taman ini sendiri diambil dari nama seorang tokoh yang berperan penting dalam sejarah Galuh. Beliau bernama Dalem Lokasana.[21]
Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 dan menjadi satu-satunya jembatan peninggalan Belanda yang masih berdiri hingga saat ini di Ciamis.