Cita rasa anggur adalah pemeriksaan dan evaluasi anggur secara sensorik, sementara dalam praktik mendapatkan cita rasa anggur umumnya berdasarkan pada lama usia produksi yang dalam metodologi pembakuan formal telah berlangsung dari abad ke-14 dan seterusnya. untuk masa sekarang, para penikmat cita rasa melalui profesional anggur (seperti penyaji, pemandu anggur atau sommeliers) menggunakan formal terminologi yang terus-menerus berkembang yang digunakan untuk dapat menggambarkan kisaran cita rasa, aroma dan karakteristik umum dari anggur yang lebih umum atau pada penghargaan pribadi.[1]
Secara umum perlu dilakukan empat tahapan dasar untuk penikmatan cita rasa anggur secara empiris dapat dilakukan melalui empat tahapan yaitu
Tahap pertama dilakukan melalui inspeksi visual antara lain mengenai kepekatan (astringensi, viskositi dan tannin), kejernihan atau kecerahan dan penyaringannya dan dari warna anggur dapat ditentukan pula usiaevolusi dari anggur tersebut, misalkan anggur merah akan berubah menjadi biru keungu-unguan, merah, kuning ataupun oranye sedangkan endapan akan merupakan sebagai indikator dari keasaman dalam anggur serta teknik melihat tingkat alkohol dan lemak dalam anggur.
Tahap kedua dilakukan melalui indra penciuman dari aroma atau harum akan dapat menjelaskan jenis tanaman, mineral serta kualitas dari anggur.
Tahap ketiga dilakukan melalui indra perasa dengan mempersiapan jenis gelas minuman menjaga agar cita-rasa anggur tidak akan berubah, dengan merasakan cita-rasa anggur, penikmat dapat menjelaskan mengenai asal, jenis dan kemurnian serta kesempurnaan dari sebuah produksi anggur.
Penikmat komersial: penghargaan atas kualitas cita rasa anggur yang antara lain dapat diperoleh dari merk anggur
Penikmat teknik: penikmat analitik merupakan penganalisis dengan mengandalkan penggunaan panca-indra.
Vertikal dan horisontal
Pencicipan anggur vertikal dan horisontal merupakan acara pencicipan anggur yang disusun untuk menyoroti perbedaan antara anggur sejenis.
Dalam pencicipan vertikal, pemanen ladang anggur yang berbeda walaupun berasal dari jenis dan rasa yang sama agar dapat menentukan penekanan atas perbedaan antara berbagai pemanenan.
Dalam pencicipan horizontal waktu pemanen ladang anggur yang sama dari berbagai perkebunan anggur, menjaga agar jenis dan varitas anggur dari berbagai wilayah ladang anggur guna membantu menekankan perbedaan dari langgam anggur.
Temperatur anggur yang disajikan dapat dikatakan akan sangat memengaruhi cita-rasa dan aroma, dalam temperatur yang lebih rendah akan dapat memperkuat rasa keasaman dan tanin akan tetapi dapat menghilangkan bagian dari aromatik sedangkan dalam temperatur yang lebih tinggi akan mengurangi keasaman dan tanin dan sekaligus akan meningkatkan bagian dari aromatik. Pakar anggurJancis Robinson merekomendasikan pada kisaran temperatur anggur berikut untuk langgam anggur yang berbeda.[3]
Peynaud, Émile (1996) [1983]. The Taste of Wine: The Art and Science of Wine Appreciation. trans. Michael Schuster. London: Macdonald Orbis. ISBN 0-471-11376-X.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)