Istilah (deep) "dreaming" pertama kali dipopulerkan Google untuk merujuk pada pemrosesan gambar yang menghasilkan aktivasi tertentu pada jaringan saraf dalam (deep neural networks) yang terlatih. Istilah ini sekarang mengacu pada kumpulan pendekatan terkait pemrosesan gambar semacam ini.
Perangkat lunak DeepDream, dibuat berdasarkan jaringan saraf tiruan konvolusional dengan nama kode "Inception" yang diberi nama berdasarkan film Inception.[1][2][3] Perangkat lunak ini dikembangkan untuk ImageNet Large-Scale Visual Recognition Challenge (ILSVRC) pada tahun 2014[3] dan dirilis pada bulan Juli 2015.
Ide tentang mimpi dan penamaannya menjadi populer di internet pada tahun 2015 berkat program DeepDream yang diprakarsai Google. Ide ini terinspirasi sejarah jaringan saraf tiruan.[4] Metode yang serupa juga telah digunakan untuk mensintesis tekstur visual.[5] Ide visualisasi ini telah dikembangkan oleh beberapa kelompok peneliti sebelum dikerjakan Google dalam proyek DeepDream.[6][7]
Setelah Google mempublikasikan teknik mereka dan menjadikan kode mereka sumber terbuka,[8] banyak perangkat lunak dibuat berdasarkan konsep ini. Beberapa diantaranya dalam bentuk layanan web, aplikasi seluler, dan perangkat lunak desktop yang memungkinkan pengguna mengubah foto mereka sendiri.[9]
Gambar asli (kiri) setelah menerapkan sepuluh (tengah) dan lima puluh (kanan) iterasi DeepDream, jaringan telah dilatih untuk melihat anjing
^Lewis, J.P. (1988). Creation by refinement: a creativity paradigm for gradient descent learning networks. IEEE International Conference on Neural Networks. doi:10.1109/ICNN.1988.23933.
^Erhan, Dumitru. (2009). Visualizing Higher-Layer Features of a Deep Network. International Conference on Machine Learning Workshop on Learning Feature Hierarchies.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)