Dendrobium anosmum | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | |
Spesies: | D. anosmum
|
Nama binomial | |
Dendrobium anosmum Lindl. (1845)
| |
Sinonim[2] | |
|
Dendrobium anosmum adalah jenis anggrek dengan ciri umbi semu berdaging dan bunga yang muncul dari batang yang tua dan tidak berdaun. Nama jenis anggrek ini diambil menggunakan bahasa latin ”anosmum” yang berarti harum, menunjukkan bahwa bunga anggrek ini harum. Dendrobium anosmum Lindl. merupakan salah satu anggrek epifit yang tumbuh secara alami di daratan Asia yaitu Thailand, India, Sri Lanka, Laos, Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Papua New Guinea.[3] Di Indonesia, koleksi anggrek D. anosmum terdapat di Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Bunga D. anosmum muncul di bagian atas umbi semu (batang) terutama setelah mengalami gugur daun. Bunga memiliki diameter 8 – 10 cm saat mekar, kelopak dan mahkota berwarna ungu dan bibir bagian dalam ungu tua. Masa mekar bunga sekitar 5-7 hari dengan aroma bunga seperti aroma buah stroberi. Pada umumnya adaptasi anggrek D. anosmum terhadap lingkungannya hampir sama dengan anggrek merpati yaitu tahan terhadap kekeringan dan intensitas cahaya tinggi. Demikian halnya dengan budidayanya dilakukan dengan cara vegetatif yaitu pemisahan rumpun dan anakan (keiki). Musim berbunga pada umumnya September sampai November. Bunga anggrek Dendrobium anosmum, jika dilihat dari ritme masa berbunganya, dapat berbunga 2–3 kali setahun pada bulan-bulan tertentu.[4]
|doi=
(bantuan).