Disruptive Pattern Material (DPM) | |
---|---|
Loreng kamuflase DPM | |
Jenis | Pola kamuflase militer |
Negara asal | Britania Raya |
Sejarah pemakaian | |
Masa penggunaan | 1960–2016 (untuk Britania Raya) |
Sejarah produksi | |
Tahun | 1960 |
Diproduksi | 1969–sekarang |
Disruptive Pattern Material (DPM) adalah nama yang umum digunakan untuk pola kamuflase/loreng yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Britania Raya serta banyak angkatan bersenjata lain di seluruh dunia, khususnya di bekas koloni Britania Raya.
Varian utama DPM adalah pola hutan (woodland) empat warna, dan pola gurun (desert) dalam dua, tiga atau empat warna.[1] DPM juga telah diproduksi dalam DPM Urban hitam/putih/abu-abu, dalam berbagai nada biru dan bahkan ungu.
DPM telah dihapus dalam dinas militer Britania Raya, digantikan oleh Multi-Terrain Pattern.[2]
Angkatan Darat Britania Raya pertama kali menggunakan bentuk DPM untuk seragam Denison yang dikeluarkan untuk Resimen Parasut dan Komando Britania Raya dari awal 1940-an. Contoh pertama dari desain ini dikatakan dilukis dengan tangan.[3] Desain seragam Denison mengalami perubahan kecil, dan terus digunakan dengan Marinir Kerajaan dan Resimen Parasut hingga tahun 1970-an.
New Zealand disruptive pattern material, juga dikenal sebagai New Zealand DPM (NZDPM), adalah pola kamuflase resmi pada seragam Angkatan Pertahanan Selandia Baru dari tahun 1980 hingga 2013. DPM Selandia Baru berasal dari DPM Britania Raya dengan beberapa perubahan warna sebelum menjadi loreng standar pada tahun 1990-an.
Loreng varian ini adalah hasil perkembangan DPM yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Belanda.
Varian gurun (Desert) pertama kali dikeluarkan secara terbatas pada akhir 1980-an yang terdiri dari warna pasir dan khaki tetapi digantikan oleh versi coklat muda dua warna pada tahun 1990 karena empat warna (coklat terang dan gelap, khaki , dan pasir) versi telah diadopsi oleh beberapa negara Timur Tengah, terutama Kuwait dan Garda Republik Irak.[4] Salah satu varian warna hijau juga saat ini dikenakan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di Kontingen Garuda yang bertugas dalam misi penjaga perdamaian PBB.[5]
Versi tiga warna (coklat kemerahan, khaki, dan pasir) juga ada dan dipakai oleh pasukan Suriah, Pasukan Lebanon, dan Garda Nasional Arab Saudi.[4]
Multi-Terrain Pattern (MTP) adalah pola kamuflase enam warna yang dimaksudkan untuk menggantikan seragam DPM woodland empat warna dan seragam pola desert yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Britania Raya. Pada bulan April 2010, seragam tempur MTP mulai dikeluarkan untuk pasukan yang ditempatkan di Afganistan.[6]
Loreng DPM akan dihapus sepenuhnya untuk pasukan Reguler dan Cadangan Britania Raya pada tahun 2016,[7] tetapi penggunaan pola woodland DPM masih digunakan oleh pasukan khusus untuk operasi di hutan.