Dalam kedokteran, distres adalah keadaan aversif di mana seseorang tidak dapat sepenuhnya beradaptasi dengan stresor dan stres yang diakibatkannya lalu menunjukkan perilaku maladaptif.[1] Hal ini dapat terlihat dengan adanya berbagai fenomena, seperti interaksi sosial inaprosiasi (misalnya, agresi, pasivitas, atau penarikan diri).
Distres adalah kebalikan dari eustres, stres positif yang memotivasi seseorang.
^National Research Council; Institute for Laboratory Animal Research; Committee on Pain and Distress in Laboratory Animals (1992). "Introduction". Recognition and Alleviation of Pain and Distress in Laboratory Animals. Washington, D.C.: National Academies Press. hlm. 4. doi:10.17226/1542. ISBN978-0-309-07525-1. PMID25144086.