Dross adalah padatan yang mengambang pada logam cair. Hal ini terjadi saat mencairnya logam atau paduan saat titik lebur terendahnya seperti pada timah, timbal, seng atau aluminium, serta dengan oksidasi dari logam lain. Doss biasa terdiri dari pengotor seperti sisa-sisa cat. padatan ini dengan mudah dapat dipisahkan sebelum pencetakan logam karena mengpung di atas logam cair. Dengan timah dan timbal memurnikan juga dapat dibuang dengan menambahkan natrium hidroksida pelet, yang melarutkan oksida dan membentuk terak .
Dross, sebagai padatan, yang dibedakan dari terak, yang merupakan cairan. Produk dross tidak semua menjadi limbah; dross aluminium, misalnya, dapat didaur ulang dan digunakan dalam pembuatan baja sekunder untuk terak deoksidasi.[1]
Kata dross berasal dari bahasa inggris Kuno dros, yang berarti sampah yang dihasilkan ketika logam dileburkan. Pada abad ke 15 dross mengacu pada sampah pada umumnya. Dregs [2] dan istilah geologi Druze (dalam bahasa inggris) juga dianggap mempunyai etimologis yang sama. Dross Metalurgi direferensikan sebagai metafora untuk bahan berharga dalam Alkitab dan dalam teks-teks agama lain.[3] Metallurgical dross is referenced as a metaphor for worthless material in the Bible and in other religious texts.[note 1]
|work=
(bantuan)