Ehrenpokal der Luftwaffe

Ehrenpokal der Luftwaffe (Piala Kehormatan Luftwaffe) adalah penghargaan Luftwaffe yang ditetapkan pada 27 Februari 1940 oleh Reichsmarschall Hermann Göring, Menteri Penerbangan Reich dan Kepala Staf Luftwaffe. Nama resminya adalah Ehrenpokal "für Besondere Leistung im Luftkrieg", atau Piala Kehormatan "Untuk Prestasi Istimewa dalam Perang Udara". Penghargaan ini hanya diberikan pada penerbang (pilot dan awak pesawat).[1] Nama penerima diumumkan secara berkala dalam Ehrenliste der Deutschen Luftwaffe (Daftar Kehormatan Angkatan Udara Jerman). Arsip Jerman menyebutkan sekitar 58.000 penerima "di atas kertas", tetapi hanya 13-15.000 piala yang diserahkan menurut catatan tersebut.[2] Penerima pertama adalah Johann Schalk pada 21 Agustus 1940.

Penghargaan ini diberikan untuk penerbang yang sudah menerima Salib Besi Kelas Satu tetapi prestasinya dianggap belum cukup untuk menerima Salib Jerman atau Salib Besi Kesatria. Piala ini digantikan oleh Lencana Kehormatan Luftwaffe pada Januari 1944.[1]

Piala yang asli dibuat dari dua bahan, perak halus (Jerman: Feinsilber) atau dari Perak Jerman (Jerman: Alpaka) atau perak nikel. Ukurannya sekitar tinggi 200 mm x diameter 100 mm. Piala ini dibuat dalam dua bagian yang kemudian disatukan. Bagian depannya bergambar dua rajawali sedang bertarung mati-matian. Di belakangnya terukir Salib Besi. Daun dan buah ek menghiasi lehernya. Legenda "Für Besondere Leistung im Luftkrieg" terukir di dasarnya.[1]

Pendahulu Pada Perang Dunia I

[sunting | sunting sumber]
Cawan perak yang dianugerahkan kepada Max Immelmann, Museum Sejarah Militer Bundeswehr

Walaupun Göring menganggap "Piala Kehormatan Luftwaffe" sebagai "buah karyanya", sebenarnya itu bukan ide baru. Piala tersebut dibuat berdasarkan penghargaan penerbangan Perang Dunia I,[1] yaitu Ehrenbecher für den Sieger im Luftkampfe, atau Piala Kehormatan untuk Pemenang Pertempuran Udara. Penghargaan ini umumnya diberikan untuk kemenangan pertama seorang penerbang (meskipun bisa saja diberikan beberapa lama sesudahnya). Jumlah total penerimanya tidak diketahui, namun dipastikan lebih sedikit daripada penerusnya dalam Perang Dunia II.

Penerima Ehrenbecher für den Sieger im Luftkampfe yang terkenal antara lain:

  • Oswald Boelcke – 24 Desember 1915; Salah satu penerbang as Jerman terbaik dalam Perang Dunia I; juga menerima Pour le Mérite.
  • Otto Deßloch – tanggal tidak diketahui; kemudian menjadi Kolonel Jenderal di Luftwaffe; ia juga menerima Salib Besi Kesatria dengan Daun Ek.
  • Hermann Göring – 15 April 1916; kemudian menjadi Reichsmarschall; menerima Pour le Mérite, Ordo Jasa Militer Karl-Friedrich dari Baden, dan masih banyak lagi.
  • Georg Ritter von Hengl – 17 Juli 1918; mendapat gelar Kesatria Militer Max Joseph dari Bayern pada Oktober 1918; kemudian menjadi Jenderal Pasukan Gunung dan mengepalai Divisi Gunung ke-2 dan Korps Gunung XIX.
  • Max Immelmann - 24 Desember 1915; Pilot as Perang Dunia I Jerman yang kepiawaian di awal kariernya membuat medali Pour le Mérite dijuluki "Blue Max"; juga menerima Salib Besi Kesatria dan Salib Panglima Ordo Militer St. Henry dari Saxonia.
  • Bruno Loerzer – tanggal tidak diketahui; Pilot as Jerman ranking ke-8 dalam Perang Dunia I; juga menerima Pour le Mérite; lalu menjadi Kolonel Jenderal di Luftwaffe.
  • Theo Osterkamp – 18 April 1917; penerbang angkatan laut dan penerima Pour le Mérite; juga terbang di Perang Dunia II dan naik pangkat sampai Letnan Jenderal di Luftwaffe.
  • Manfred von Richthofen - tanggal tidak diketahui; pilot as tertinggi dalam Perang Dunia I; juga menerima Pour le Mérite, Ordo Militer St. Henry dari Saxonia, Ordo Jasa Militer Württemberg dan masih banyak lagi.
  • Kurt Student – tanggal tidak diketahui; kemudian menjadi Kolonel Jenderal di Luftwaffe dan komandan pasukan lintas udara Jerman.
  • Ernst Udet – 17 Agustus 1916; pilot as Jerman dengan skor tertinggi kedua dalam Perang Dunia I; juga menerima Pour le Mérite; lalu menjadi Kolonel Jenderal di Luftwaffe.

Angkatan Laut Kekaisaran Jerman memiliki dinas penerbangan sendiri dalam Perang Dunia I, dan menciptakan penghargaannya sendiri untuk kemenangan dalam pertempuran udara. Namanya adalah Ehrenpreis für Vernichtung eines feindlichen Flugzeugs, atau Hadiah Kehormatan untuk Penghancuran Pesawat Musuh. Bentuknya berupa piala berbentuk dua rajawali yang sedang bertarung di udara.

Ada penghargaan Kekaisaran Jerman yang jauh lebih langka, yaitu Ehrenbecher für erfolgreiche Angriffe aus der Luft, atau Piala Kehormatan untuk Keberhasilan Serangan Udara. Kemungkinan sangat jarang diberikan, hanya untuk beberapa awak pesawat pembom atau Zeppelin yang sukses melakukan serangan.

  1. ^ a b c d Angolia 1987, hlm. 320.
  2. ^ Angolia 1987, hlm. 320–322.