Eilat Mazar | |
---|---|
Lahir | 10 September 1956 |
Meninggal | 25 Mei 2021[1] | (umur 64)
Tempat tinggal | Israel |
Kebangsaan | Israel |
Kewarganegaraan | Israel |
Almamater | Universitas Ibrani Yerusalem |
Dikenal atas | Penemuan Struktur Batu Besar |
Karier ilmiah | |
Bidang | Arkeologi |
Institusi | Shalem Center, Institute of Archaeology at the Universitas Ibrani |
Terinspirasi | Benjamin Mazar |
Eilat Mazar (bahasa Ibrani: אילת מזר; 10 September 1956 – 25 Mei 2021) adalah seorang arkeolog generasi ketiga asal Israel yang mempunyai spesialisasi arkeologi Yerusalem dan Fenisia. Sebagai senior fellow pada Shalem Center, ia bekerja pada ekskavasi Al-Haram asy-Syarif, dan ekskavasi di Achzib. Selain memimpin Institute of Archeology pada Shalem Center, ia juga berafiliasi dengan Hebrew University of Jerusalem (Universitas Ibrani Yerusalem).[2]
Mazar meraih gelar Ph.D. dari Universitas Ibrani pada tahun 1997. Kakeknya adalah pelopor arkeologi Israel, Benjamin Mazar. Ia mempunyai empat anak dan tinggal di Yerusalem.
Pada tanggal 4 Agustus 2005, Mazar mengumumkan bahwa ia telah menemukan di Yerusalem bekas dari istana raja Daud, yaitu raja kedua Kerajaan Israel, yang memerintah pada akhir abad ke-11/awal abad ke-10 SM. Bekas-bekas ini sekarang dinamakan Large Stone structure. Penemuan Mazar terdiri dari satu bangunan publik yang bertarikh abad ke-10 SM, gulungan tembaga, tembikar dari periode yang sama, dan suatu bulla tanah liat, atau segel bertulisan, milik "Jehucal, bin Shelemiah, bin Shevi", seorang pejabat yang disebut paling sedikit dua kali dalam Kitab Yeremia. Pada bulan Juli 2008, ia juga menemukan bulla kedua, milik "Gedaliah ben Pashhur", yang disebutkan bersama-sama Jehucal pada Yeremia 38:1.[3] Penggalian ini disponsori oleh Shalem Center dan dibiayai oleh seorang bankir investor asal Amerika Serikat. Tanahnya dimiliki oleh "Ir David Foundation".[4]
Amihai Mazar, seorang profesor arkeologi pada Hebrew University, yang juga saudara misan Eilat Mazar, menyebut penemuan ini "suatu mukjizat". Ia pernah berkata bahwa ia percaya bangunan itu mungkin adalah Benteng Sion yang dikatakan direbut oleh Daud. Para sarjana lain masih meragukan bahwa tembok-tembok landasan itu berasal dari istana Daud.[4]
Pada tahun 2007 Mazar menemukan apa yang diduganya tembok Nehemia.[5]
Pada tahun 2010 Mazar mengumumkan penemuan bagian dari tembok kuno yang mengelilingi Kota Daud dengan perkiraan tarikh abad ke-10 SM. Menurut Mazar, "Ini adalah konstruksi paling signifikan yang kami dapati dari zaman Bait Suci pertama di Israel" dan "Ini berarti bahwa saat itu, abad ke-10, di Yerusalem terdapat pemerintah yang cukup mampu untuk melaksanakan pembangunan semacam ini." Abad ke-10 SM adalah periode pemerintahan raja Salomo menurut Alkitab. Tidak semua arkeolog percaya bahwa saat itu ada kerajaan kuat di sana, antara lain arkeolog Aren Maeir yang meragukan klaim serta perkiraan tarikh Mazar.[6]
Pada tahun 2012 Mazar mengumumkan penemuan inskripsi pada ekskavasi Ofel excavation. "Inskripsi Ofel" ini dibuat pada suatu guci penyimpanan besar, dan hanya satu bagian terdiri dari 8 huruf yang terlestarikan. Bertarikh sekitar abad ke-11/ke-10 SM, tulisan ini belum dapat ditentukan bacaannya, maupun penulisnya, antara orang Ibrani atau orang Yebus.[7][8][9]
Pada tanggal 9 September 2013, Universitas Ibrani Yerusalem mengumumkan bahwa Eilat Mazar baru menemukan suatu harta karun emas di kaki Al-Haram asy-Syarif, bertarikh pada akhir periode Bizantin (awal abad ke-7 M). Dinamai "Harta karun Ofel" (Ophel Treasure, tempat penyimpanan berusia 1400 tahun ini antara lain memuat suatu medalion emas dimana diukir sebuah Menorah, shofar dan gulungan Taurat.[10]
Pendekatan Mazar yang diilhami oleh Alkitab menjadi sumber perdebatan dengan para arkeolog sekuler.
Menurut Mazar sendiri,
Aku bekerja dengan Alkitab di satu tangan dan peralatan ekskavasi di tangan lain, dan aku berusaha mempertimbangkan setiap hal.[11]
Namun, Israel Finkelstein dan para arkeolog lain dari Tel Aviv University mengungkapkan kecemasan sambil merujuk kepada perkiraan tarikh yang diberikan Mazar pada tahun 2006 untuk Large Stone Structure,
Teks Alkitab mendominasi operasi lapangan ini, bukan arkeologi. Kalau bukan hasil pembacaan harfiah Mazar akan teks Alkitab, ia tidak akan pernah memberi tarikh reruntuhan ini pada abad ke-10 SM dengan keyakinan semacam itu.[12]
Mazar juga pernah diperingatkan oleh ahli epigrafi Ryan Byrne tentang kerancuan penafsiran tulisan pada segel Shelomit (Shelomit seal pada tahun 2008.[13]
|journal=
(bantuan) ISSN 0098-9444Mazar, a senior fellow at the Shalem Center, a Jerusalem-based conservative think tank, is a graduate of the Hebrew University, and granddaughter of the famous archeologist Binyamin Mazar.