Sektor energi di Swiss mirip dengan negara-negara maju lainnya.[1] Selain tenaga air dan biomassa, negara ini tidak memiliki banyak sumber energi di wilayahnya: minyak bumi, gas, dan bahan bakar nuklir diimpor dari luar negeri.
Pada 21 Mei 2017, rakyat Swiss menerima UU Energi baru yang menetapkan 'strategi energi 2050'. Tujuan dari strategi energi 2050 adalah: [2]
UU Energi tahun 2006 melarang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru di Swiss.[2]
Populasi (juta) | Energi primer (TWh) | Produksi (TWh) | Impor (TWh) | Listrik (TWh) | Emisi CO2 - (Mt) | |
---|---|---|---|---|---|---|
2004 | 7,48 | 316 | 137 | 179 | 60.6 | 44,6 |
2007 | 7,51 | 299 | 147 | 164 | 61.6 | 42,2 |
2008 | 7,71 | 311 | 148 | 180 | 63.5 | 43,7 |
2009 | 7,80 | 313 | 149 | 182 | 62.1 | 42,4 |
2012 | 7,87 | 295 | 143 | 167 | 62.7 | 39,9 |
2012R | 7,93 | 298 | 148 | 170 | 63,06 | 41,3 |
2013 | 8,09 | 311 | 151 | 177 | 63,16 | 41,5 |
Ubah 2004-09 | 4,3% | -0,7% | 8,0% | 1,9% | 2,5% | -4,8% |
Mtoe = 11,63 TWh. |
Pemerintah Swiss telah memasang target untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebesar 20% pada tahun 2020 [4] Sebagian besar energi yang dihasilkan di Swiss itu terbarukan, dan asalnya dari tenaga air dan biomassa. Namun, keduanya hanya menyumbang sekitar 15% dari total konsumsi energi keseluruhan karena 85% energi yang digunakan itu berasal dari sumber energi impor, sebagian besar dari bahan bakar fosil dan tenaga nuklir .
<ref>
tidak sah; nama "Strategy" didefinisikan berulang dengan isi berbeda