FedEx Office

FedEx Office Print & Ship Services Inc.
Sebelumnya
Kinko's (1970–2004)
FedEx Kinko's
(2004–2008)
Anak perusahaan
IndustriJasa perkantoran
Didirikan1970; 54 tahun lalu (1970)
Kantor pusatPlano, Texas
Tokoh kunci
Brian Philips (CEO)
ProdukFotokopi, pencetakan, pengiriman
Karyawan
19.000 (2006)
IndukFedEx (2004–sekarang)
Situs weboffice.fedex.com Sunting ini di Wikidata
Facebook: FedExOffice X: FedExOffice Instagram: fedexoffice LinkedIn: fedex-office Modifica els identificadors a Wikidata

FedEx Office Print & Ship Services Inc. (berbisnis dengan nama FedEx Office; atau sebelumnya FedEx Kinko's, dan Kinko's) adalah sebuah jaringan gerai ritel asal Amerika yang menyediakan jasa pengantaran FedEx Express dan FedEx Ground (termasuk Home Delivery), serta jasa pencetakan, penyalinan, dan penjilidan. FedEx kemudian menghapus nama Kinko's pada tahun 2008, dan membuat pendiri Kinko's kecewa.[1] Tidak seperti kompetitornya, The UPS Store, yang diwaralabakan, semua gerai FedEx Office dimiliki sendiri oleh perusahaan.

Sebuah gerai FedEx Office dengan papan nama FedEx Kinko's
FedEx Office di Ontario, Kanada

Paul Orfalea, yang biasa dipanggil "Kinko" karena rambut keritingnya, mendirikan perusahaan ini dengan nama Kinko's pada tahun 1970. Gerai pertama Kinko's terletak di Isla Vista, California dekat kampus Universitas California, Santa Barbara. Orfalea lalu keluar dari perusahaan ini pada tahun 2000, karena tidak sepaham dengan Clayton, Dubilier & Rice ("CDR"), yang telah membeli banyak saham Kinko's pada tahun 1997.[2]

Kinko's memainkan peran signifikan dalam pengembangan kontrakultur Amerika pada dekade 1980-an dan 1990-an. Dalam studinya mengenai peran xerografi di budaya urban pada saat itu, antropolog Kate Eichhorn menyatakan:

Pada puncak popularitasnya di akhir dekade 1980-an dan pertengahan dekade 1990-an, gerai Kinko's di pusat perkotaan di Amerika Utara merupakan tempat berkumpulnya para penulis, seniman, anarkis, punk, penderita insomnia, mahasiswa, pembuat buku independen, pembuat zine, penghobi yang kompulsif dan obsesif, seniman penipuan, orang yang hidup di jalan, dan orang yang hidup di batas kewajaran. Entah Anda mempromosikan band baru atau menerbitkan sebuah pamflet mengenai ginekologi buatan sendiri atau membuat kartu identitas palsu untuk teman yang masih di bawah umur, Kinko's merupakan tempat yang tepat.[3]

Orfalea menulis dalam otobiografinya bahwa memisahkan dirinya dari Kinko's memerlukan upaya yang sangat keras dari pengacara di Gibson, Dunn & Crutcher.[4] Masalahnya adalah bahwa bukannya mengadopsi model waralaba tradisional, Orfalea membangun Kinko's sebagai serangkaian hubungan pribadi antara tiap pemilik gerai dengan dirinya.[5] Hingga tahun 1997, ia telah mendirikan lebih dari 127 kemitraan Kinko's.[6] Semuanya harus dibongkar secara hati-hati menjadi sebuah perusahaan S agar model bisnis Kinko's lebih tersentralisasi. Orfalea dan sejumlah mitra pentingnya percaya bahwa dengan melakukan hal tersebut akan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh Orfalea untuk memediasi perbedaan pendapat mengenai kemitraan Kinko's dan memungkinkan mitra tertuanya untuk meraup laba lebih mudah, serta bertransisi ke manajer generasi baru. Walaupun begitu, struktur baru tersebut juga membuat CDR lebih mudah untuk memaksa Orfalea keluar dari perusahaan ini.

Kantor pusat Kinko's berada di Ventura, California selama beberapa tahun, namun pada tahun 2002, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Menara Galleria di Dallas, Texas. Pada bulan Februari 2004, FedEx membeli Kinko's dengan harga $2,4 milyar, dan kemudian mengubah nama perusahaan ini menjadi FedEx Kinko's Office and Print Centers. Sebelum diakuisisi oleh FedEx, sebagian besar gerai Kinko's beroperasi selama 24 jam dalam sehari. Namun setelah diakuisisi, FedEx mengurangi jam operasi sejumlah gerai Kinko's. Pada tanggal 2 Juni 2008, FedEx mengumumkan bahwa mereka mengubah nama FedEx Kinko's menjadi FedEx Office. Pada awal tahun 2010, sejumlah gerai masih menampilkan papan nama FedEx Kinko's. Untuk menghindari kebingungan pelanggan selama periode transisi, sejumlah gerai menampilkan papan nama besar berwarna ungu yang bertuliskan "Kinko's Printing Inside."

Brian Phillips merupakan Presiden dan CEO perusahaan ini, pasca Ken May keluar pada tanggal 7 Maret 2008.[7][8] Klien utama perusahaan ini adalah perkantoran dan UMKM. Perusahaan ini mengklaim bahwa mereka memiliki sekitar 1.900 fasilitas operasi.[9] Dengan pendapatan lebih dari $2 milyar, perusahaan ini merupakan perusahaan percetakan terbesar ketujuh di Amerika Utara.[10] Kompetitor utama perusahaan ini di Amerika Utara meliputi The UPS Store, Office Depot, OfficeMax, AlphaGraphics, Staples, Sir Speedy, dan Vistaprint.

Kinko's berekspansi ke luar Amerika Serikat selama dekade 1990-an dan awal dekade 2000-an, antara lain ke Kuwait, Lebanon, dan Uni Emirat Arab. Kinko's juga sempat beroperasi di Australia, Meksiko, dan Belanda, namun kemudian keluar pada akhir tahun 2008 karena kurangnya peminat. Selama krisis ekonomi 2008, FedEx Office keluar dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Britania Raya. Konica Minolta lalu membeli bisnis FedEx Office di Jepang dan Korea Selatan.[11][12][13]

Pada tanggal 24 Juli 2017, Fedex mengumumkan bahwa 24 gerai, sebuah pabrik di Markham, Ontario, dan kantor pusatnya di Toronto, akan ditutup pada tanggal 18 Agustus 2017 setelah 32 tahun beroperasi. Sebanyak 214 pegawai pun diberhentikan. Walaupun begitu, operasi pengantaran FedEx dari dan ke Kanada tetap berlanjut.[14][15]

Pada bulan Maret 2018, FedEx Office mengumumkan bahwa mereka akan membuka 500 gerai di dalam gerai Walmart di seantero Amerika Serikat.[16]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Semuels, Alana (June 15, 2008). "Kinko's Founder All Shook Up as FedEx Drops the K-Name". LATimesBlogs.LATimes.com. Los Angeles Times Communications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-07. Diakses tanggal January 10, 2020. 
  2. ^ Biddle, RiShawn (January 13, 2003). "Kinko's Cuts Ties to Founder". Forbes. Diakses tanggal January 10, 2020. 
  3. ^ Eichhorn, Kate (2015). "Copy Machines and Downtown Scenes: Deterritorializing Urban Culture in a Pre-digital Era". Cultural Studies. 29 (3): 370. doi:10.1080/09502386.2014.937940. 
  4. ^ Paul Orfalea and Ann Marsh, Copy This!: How I Turned Dyslexia, ADHD, and 100 Square Feet Into a Company Called Kinko's (New York: Workman Publishing, 2007), 171-176.
  5. ^ Orfalea, 60.
  6. ^ Orfalea, 173-175.
  7. ^ Becker, Nathan (June 2, 2008). "FedEx takes charge to drop Kinko's name". MarketWatch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-22. Diakses tanggal August 16, 2015. 
  8. ^ "FedEx-Kinko's To Drop Kinko's Name". 11alive.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-19. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  9. ^ "FedEx Office". December 15, 2011. FedEx.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-14. Diakses tanggal February 27, 2012. 
  10. ^ "GAOnline 101 Top North American Printers". Graphic Arts Monthly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2008-07-30. 
  11. ^ Case, Brendan, FedEx to Sell Office Unit’s Japan Business to Konica Bloomberg May 10, 2012 Diarsipkan 2014-08-12 di Wayback Machine. Retrieved on September 28, 2012
  12. ^ "News release details-News Releases | KONICA MINOLTA". www.konicaminolta.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  13. ^ "News release details-News Releases | KONICA MINOLTA". www.konicaminolta.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-02. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  14. ^ "FedEx Office stores closing in Canada". thestar.com. July 21, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-13. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  15. ^ FedEx closing all retail office stores in Canada Diarsipkan 2023-02-13 di Wayback Machine. CBC. July 17, 2017. Retrieved August 5, 2020.
  16. ^ Thomas, Lauren (2018-03-20). "Walmart to Bring FedEx Shops into 500 of Its US Stores". CNBC. NBCUniversal Television Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-13. Diakses tanggal 2019-12-16. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]