Final NBA 1994 adalah putaran kejuaraan musim 1993-94 National Basketball Association (NBA), dan puncak dari playoff musim ini . Juara Wilayah Barat, Houston Rockets, bermain melawan juara Wilayah Timur New York Knicks. Rockets memegang home-court advantage dalam format best-of-seven . Rockets mengalahkan Knicks 4-3 dan untuk pertama kalinya meraih gelar juara NBA.
Pertandingan di putaran final ini adalah yang kedua kalinya bagi Hakeem Olajuwon, setelah sebelumnya hadir di Final NBA 1986 ketika dikalahkan oleh Boston Celtics bersama pemain bintang Larry Bird dengan skor 4-2. Sedangkan bagi center bintang Knicks, Patrick Ewing, ini adalah penampilan pertamanya di putaran final NBA.
Putaran final ini disebut-sebut sebagai pertemuan antara dua center besar yang sebelumnya pernah bertarung merebut gelar juara di level perguruan tinggi. Pada tahun 1984, Hakeem Olajuwon yang memperkuat University of Houston harus mengakui Ewing dan timnya Georgetown University dengan skor 84-75 pada Kejuaraan NCAA 1984.
Meskipun begitu, dalam seri final ini, Olajuwon mengungguli Ewing,[1][2][3] pada setiap game dan mencetak rataan angka 26,9 dengan persentase tembakan 50,0% sedangkan Ewing hanya mencetak rataan angka 18,9 dengan persentase tembakan sebesar 36,3%.[4]
Pada draft NBA tahun 1984, Rockets memilih Hakeem Olajuwon sebagai pilihan pertama. Sembilan musim bersama Rockets, Olajuwon terpilih dalam NBA All-Star, All-NBA, dan All-Defensive Team, tetapi Olajuwon hanya hampir sekali untuk meraih gelar juara NBA pada tahun 1986, yakni ketika Rockets kalah dari tim Boston Celtics.
Pada musim kesepuluhnya, Olajuwon tampil menjadi pemain yang lebih lengkap dan membawa timnya meraih rekor menang kalah awal musim 15-0 sebelum akhirnya mengakhiri musim kompetisi reguler dengan rekor menang kalah 58-24. Setelah mengalahkan Portland Trail Blazers pada babak pertama, Rockets harus kehilangan dua game meskipun selalu memimpin hingga kuarter terakhir melawan Phoenix Suns pada semifinal Wilayah Barat.
Setelah mendapat julukan sebagai 'Choke City' karena gagal menyelesaikan dua game tersebut, Rockets memutarbalikkan skor 0-2 menjadi kemenangan dalam lima pertandingan berikutnya sehingga memperoleh julukan 'Clutch City'. Pada final Wilayah Barat, giliran Utah Jazz yang harus mengakui keunggulan Olajuwon dan kawan-kawan dalam lima pertandingan. Olajuwon akhirnya meraih gelar MVP musim reguler dan Defensive Player of The Year.
Seperti Olajuwon, Patrick Ewing juga merupakan pilihan pertama pada draft NBA. Ewing dipilih Knicks pada draft tahun 1985 dan memenangkan gelar Rookie of The Year pada musim pertamanya bersama Knicks. Akan tetapi, dalam enam musim pertamanya tersebut, Ewing dan Knicks hanya mampu melewati putaran pertama playoff sebanyak dua kali saja, tahun 1989 dan tahun 1990.
Kehadiran Pat Riley sebagai pelatih baru pada tahun 1991 membawa perubahan pada tim kota New York ini. Berbeda dengan pendekatan permainan cepat yang diusungnya di Lakers, Riley memilih pola permainan yang lebih mengandalkan taktik dan kekuatan fisik. Dibantu pemain-pemain berkarakter keras seperti Charles Oakley, Anthony Mason, John Stark, dan Charles Smith, Ewing dan Knicks tampil baik dan mencetak rekor kemenangan 57 kali (posisi kedua Wilayah Timur).
Putaran pertama playoff mereka awali dengan kemenangan 3-1 atas New Jersey Nets . Namun, pada putaran kedua mereka harus berjuang keras menyingkirkan Chicago Bulls yang kehilangan Michael Jordan karena pensiun. Di final Wilayah Timur, mereka berhadapan dengan rival utamanya Indiana Pacers, yang dipimpin oleh Reggie Miller. Meskipun Pacers sempat mengkhawatirkan Knicks, tetapi pengalaman Riley dan Knicks membuktikan mereka terlalu kuat bagi Pacers. Knicks unggul dalam tujuh pertandingan di final wilayah tersebut.
Permainan | Tanggal | Tim tamu | Hasil | Tim tuan rumah |
---|---|---|---|---|
Game 1 | Rabu, 8 Juni | Knicks New York | 78–85 (0–1) | Houston Rockets |
Game 2 | Jumat, 10 Juni | Knicks New York | 91–83 (1–1) | Houston Rockets |
Game 3 | Minggu, 12 Juni | Houston Rockets | 93–89 (2–1) | Knicks New York |
Game 4 | Rabu, 15 Juni | Houston Rockets | 82–91 (2–2) | Knicks New York |
Game 5 | Jumat, 17 Juni | Houston Rockets | 84–91 (2–3) | Knicks New York |
Game 6 | Minggu, 19 Juni | Knicks New York | 84–86 (3–3) | Houston Rockets |
Game 7 | Rabu, 22 Juni | Knicks New York | 84–90 (3–4) | Houston Rockets |
But he (Ewing) was just not as good as Hakeem Olajuwon, never has been.
Olajuwon clearly outplayed Ewing
He (Olajuwon) outplayed Ewing, Robinson and O'Neal to lead Houston to back-to-back titles...