Perseroan terbatas | |
Industri | Teknik |
Nasib | Bisnis pertahanannya digabung dengan BAe untuk membentuk BAE Systems (1999) GEC diubah namanya menjadi Marconi plc (1999) |
Penerus | BAE Systems Marconi plc Otis Elevator Company |
Didirikan | 1886 |
Ditutup | 1999 |
Kantor pusat | Coventry, Inggris |
Tokoh kunci | Hugo Hirst (Pendiri), Lord Weinstock (Direktur Utama) |
Produk | Elektronik |
General Electric Company, atau GEC, dulunya adalah sebuah konglomerat industri besar asal Britania Raya yang bergerak di bidang elektronika ritel dan pertahanan, komunikasi, serta teknik. GEC pun pernah menjadi komponen Indeks FTSE 100.
Pada bulan Desember 1999, bisnis pertahanan GEC, Marconi Electronic Systems, digabung dengan British Aerospace untuk membentuk BAE Systems. GEC kemudian mengganti namanya menjadi Marconi plc.[1] Masalah keuangan yang diakibatkan oleh meletusnya gelembung dot-com pada tahun 2001, membuat Marconi plc direstrukturisasi menjadi Marconi Corporation plc pada tahun 2003.[2]
Pada tahun 2005, Ericsson mengakuisisi sebagian besar bisnis Marconi Corporation plc, sehingga Marconi kemudian mengganti namanya menjadi Telent.
GEC memulai sejarahnya dari G. Binswanger and Company, sebuah pedagang barang elektronik grosir yang didirikan di London pada dekade 1880-an oleh Gustav Binswanger (yang kemudian mengganti namanya menjadi Gustav Byng).[3][4] Pada tahun 1886, Hugo Hirst, bergabung ke bisnis Byng, dan nama perusahaan pun diubah menjadi The General Electric Apparatus Company (G. Binswanger).[4]
Bisnis kecil ini sukses berkat metode pemasokan komponen elektronik yang tidak biasa pada saat itu, yakni ke gerai-gerai. Hugo Hirst adalah seorang wirausaha yang melihat potensi listrik dan mampu mengarahkan standardisasi pada industri yang baru berkembang ini. Ia pun bepergian ke seantero Eropa untuk mencari produk terbaru, dan pada tahun 1887, perusahaan ini menerbitkan katalog elektronik pertama dalam sejarah.[4] Setahun kemudian, perusahaan ini membeli pabrik pertamanya di Salford, untuk memproduksi bel listrik, telepon, mawar atap, dan saklar.[4]
Pada tahun 1889, perusahaan ini resmi didaftarkan sebagai sebuah perseroan terbatas dengan nama General Electric Company Ltd.[4] GEC pun berkembang pesat, dengan membuka pabrik dan cabang baru untuk memperdagangkan segala macam barang elektronik.
Pada tahun 1893, GEC mulai berinvestasi untuk memproduksi lampu.
Pada tahun 1900, GEC resmi didaftarkan sebagai perusahaan publik dengan nama The General Electric Company (1900) Ltd (frase '1900' dihapus tiga tahun kemudian).[4]
Pada tahun 1902, GEC membuka pabrik baru di Witton, dekat Birmingham.
Pasca meninggalnya Gustav Byng pada tahun 1910, Hugo Hirst pun menjadi chairman sekaligus direktur utama GEC hingga tahun 1906.[4] Investasi besar Hirst pada produksi lampu membuat GEC meraup laba yang sangat besar. Penggunaan listrik yang makin meluas membuat permintaan akan barang elektronik juga terus tumbuh. GEC kemudian mendirikan agen di Eropa, Jepang, Australia, Afrika Selatan, dan India. GGC juga mengadakan perdagangan dengan Amerika Selatan.
Meletusnya Perang Dunia I membuat GEC menjadi pemain besar dalam industri kelistrikan. GEC pun terlibat sangat aktif untuk mendukung perang, dengan memproduksi radio, lampu sinyal, dan karbon lampu lengkung yang digunakan pada lampu sorot.[4]
Antara Perang Dunia I dan II, GEC berekspansi untuk dapat menjadi pemain global. Pada tahun 1918, GEC juga mengakuisisi produsen pengukur penggunaan listrik, Chamberlain and Hookham.[5]
Pada tahun 1917, GEC membentuk Express Lift Company di Northampton, Inggris.[6]
Pada tahun 1919, GEC menggabungkan divisi produksi katup radio dengan divisi serupa milik Marconi Company untuk membentuk Marconi-Osram Valve Company.[7]
Pada dekade 1920-an, GEC terlibat sangat aktif dalam pembentukan sistem kelistrikan Inggris.[4] Pembukaan gedung kantor pusat baru (Magnet House) di Kingsway, London pada tahun 1921, dan laboratorium riset industri di Wembley pada tahun 1923,[8] pun menjadi simbol perkembangan berkelanjutan dari GEC, maupun industri listrik secara umum.[4]
Pada Perang Dunia II, GEC merupakan pemasok produk listrik dan teknik besar untuk militer.[4] GEC juga terlibat dalam pengembangan magnetron untuk radar pada tahun 1940,[4] oleh John Randall dan Harry Boot di Universitas Birmingham, serta pengembangan teknologi komunikasi, dan produksi katup, lampu, serta peralatan penerangan secara massal.
Pasca perang, ekspansi GEC menurun. Pasca meninggalnya Hugo Hirst pada tahun 1943, menantunya, Leslie Gamage (anak tertua dari pendiri Gamages), bersama Harry Railing, mengambil alih peran direktur utama GEC. Walaupun permintaan akan barang elektronik tetap tinggi dan adanya investasi besar untuk tenaga nuklir, laba GEC mulai menurun, akibat adanya kompetisi dan kisruh internal.
Pada tahun 1961, GEC bergabung dengan perusahaan milik Sir Michael Sobell, Radio & Allied Industries, dan kemudian menantu Sobell, Arnold Weinstock pun menjadi direktur utama GEC pada tahun 1963, dan memindahkan kantor pusat GEC dari Kingsway ke gedung baru di Mayfair.[4]
Weinstock mengadakan program rasionalisasi terhadap seluruh industri listrik di Inggris, mulai dengan meremajakan GEC. Untuk efisiensi, Weinstock memotong hal-hal yang kurang perlu dan mendorong penggabungan, sehingga GEC dapat kembali meraup laba dan kepercayaan pasar pun dapat dipulihkan.
Pada akhir dekade 1960-an, industri listrik mengalami revolusi setelah GEC mengakuisisi Associated Electrical Industries (AEI) pada tahun 1967, yang terdiri dari Metropolitan-Vickers, British Thomson-Houston (BTH), Edison Swan, Elliott Brothers, Siemens Brothers & Co, Hotpoint, W.T. Henley, dan Birlec.[4]
Pada tahun 1968, GEC bergabung dengan English Electric, yang terdiri dari Elliott Brothers, Marconi Company, Ruston & Hornsby, Robert Stephenson and Hawthorns, Vulcan Foundry, Willans & Robinson, dan Dick, Kerr & Co.[2][4]
Pabrik GEC di Witton tetap menjadi salah satu pabrik terbesar GEC, dengan memproduksi switchgear dan transformator bertegangan tinggi, motor kecil, penyearah lengkung merkuri, dan komponen traksi, hingga pabrik ini dijual oleh Weinstock pada tahun 1969.
Pada tahun 1969, sebuah anak usaha baru, English Electric-AEI Traction Ltd. didirikan. Anak usaha ini bertujuan untuk mengintegrasikan divisi traksi dari AEI dan EE, dan kemudian pada tahun 1972, anak usaha ini diubah namanya menjadi GEC Traction Ltd. GEC juga memiliki Divisi Produksi Lokomotif Industri, yang sebelumnya dimiliki oleh English Electric, dengan pabriknya berada di Newton-le-Willows (divisi ini kemudian dipisah menjadi perusahaan independen dengan nama GEC Industrial Locomotives Ltd). Perubahan ini juga memiliki pabrik di Manchester, Preston, dan Sheffield.
GEC terus berekspansi dengan mengakuisisi W & T Avery Ltd. pada tahun 1979.
Pada bulan April 1981, GEC mengakuisisi Cincinnati Electronics (CE), asal Cincinnati, Ohio, yang saat itu dimiliki oleh George J Mealey. CE merupakan pemimpin pasar pada bidang radio militer dan teknologi inframerah, elektronika antariksa, dan produk berkeamanan tinggi lain (kini dimiliki oleh L-3 Cincinnati Electronics.)
Pada tahun 1981, GEC mengakuisisi Picker Corporation, sebuah produsen peralatan pencitraan medis asal Amerika Serikat.[9] GEC kemudian menggabungkan Picker dengan Cambridge Instruments, GEC Medical, dan American Optical untuk membentuk Picker International (PI). GEC Medical sendiri merupakan penggabungan dari Watson & Sons Ltd, yang dibentuk pada awal abad ke-20 di London dan A E Dean & Co asal Croydon. Pada tahun 1982, PI memperkenalkan unit MRI 1.0T pertama. Pada tahun 1998, perusahaan ini mengakuisisi divisi CT dari Elscint Ltd. Pada tahun 1999, perusahaan ini mengganti namanya menjadi Marconi Medical Systems. Pada tahun 2001, Philips Electronics membeli Marconi Medical Systems dengan harga $1,1 miliar.[10]
Pada tahun 1984, GEC menjadi salah satu perusahaan pertama yang menjadi komponen Indeks FTSE 100, dan menempati peringkat ketiga di bawah British Petroleum dan Shell Transport and Trading.
Pada tahun 1985, GEC mengakuisisi Yarrow shipbuilders milik British Shipbuilders.
Pada akhir dekade 1980-an, GEC membentuk GEC-Plessey Telecommunications (GPT) bersama Plessey pada tahun 1988.[4] Setahun kemudian, GEC dan Siemens membentuk perusahaan patungan, GEC Siemens plc, untuk mengambil alih Plessey. Sebagai bagian dari kesepakatan, GEC pun mengendalikan bisnis avionik dan sistem kelautan Plessey.[4]
Pada tahun 1989, GEC dan Alsthom menggabungkan bisnis pembangkitan listrik dan transportasinya ke dalam sebuah perusahaan patungan, GEC-Alsthom. Pada bulan Mei 1989, perusahaan patungan ini membeli Metro-Cammell.
Pada tahun 1996, Otis Elevator Company mengakuisisi Express Lift Company milik GEC.[11]
Pada pertengahan dekade 1990-an, GEC mencetak laba sebesar £1 miliar, dan kas sebesar £3 miliar, serta nilai perusahaannya mencapai £10 miliar.[12]
Pada tahun 1990, GEC mengakuisisi Ferranti Defence Systems Group dan juga aset Ferranti International di Italia.[13] GEC juga membeli Vickers Shipbuilding and Engineering Ltd. (VSEL) pada tahun 1995. VSEL berkenan untuk digabung dengan perusahaan yang lebih besar untuk mengurangi eksposurnya terhadap siklus pada produksi kapal perang, terutama pasca ulasan pertahanan "Options for Change" Perang Dingin. Pasca dibeli oleh GEC, VSEL diubah namanya menjadi Marconi Marine (VSEL).
Lord Weinstock berhenti sebagai direktur utama GEC pada tahun 1996 dan digantikan oleh George Simpson. Pada bulan Juli 1997, GEC mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi joint venture, dan akan fokus untuk meraih kepemimpinan pasar pada bidang pertahanan dan dirgantara (Marconi Electronic Systems), elektronika indutri (GEC Industrial Electronics), dan komunikasi (GEC Communications).[14]
Pada bulan Februari 1998, Marconi Instruments dijual ke IFR Systems.[15]
Pada bulan Maret 1998, GEC mengumumkan penggabungan bisnis radar dan avioniknya dengan Alenia Difesa untuk membentuk Alenia Marconi Systems.[16]
Pada bulan Juni 1998, GEC menyelesaikan akuisisi senilai $1,4 miliar terhadap Tracor.[17]
Setelah akuisisinya terhadap beberapa perusahaan asal Amerika Serikat tidak membuahkan hasil, GEC mulai merugi. Kas yang dipupuk oleh Lord Weinstock selama dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an pun menipis, sehingga GEC mulai bergantung pada hutang.[12]
Sejak bulan Oktober 1998, banyak berita telah mengaitkan British Aerospace (BAe) dengan DASA. GEC juga dilihat sebagai mitra potensial, untuk ikut dalam penggabungan antara BAe dan DASA.[18]
Pada bulan Desember 1998, berita menyatakan bahwa GEC sedang mencari mitra untuk MES, yang nilainya meningkat drastis setelah mengakuisisi Tracor. Mitra potensial antara lain Thomson-CSF (yang pada saat itu sedang dalam proses privatisasi), Lockheed Martin, dan TRW).[19] Pada tahun 1997, GEC gagal meyakinkan Pemerintah Prancis untuk memprivatisasi Thomson-CSF dan menggabungkannya dengan MES.
Pada pertengahan bulan Januari 1999, GEC dan British Aerospace menyatakan bahwa mereka sedang bernegosiasi. Pada tanggal 19 Januari, diumumkan bahwa British Aerospace akan mengakuisisi Marconi Electronic Systems dengan harga £7,7 miliar ($12,75 miliar).[20]
Sebelum akuisisi selesai, GEC telah bersiap mengalihkan fokusnya untuk memproduksi radio, serta peralatan telekomunikasi dan internet.
Pada tahun 1999, Marconi plc membeli RELTEC Corporation dengan harga £1,3 miliar dan FORE Systems dengan harga £2,8 miliar, untuk melengkapi bisnis telekomunikasi dari anak usahanya, Marconi Communications.[21] GEC juga mengakuisisi galangan kapal Govan milik Kvaerner.[22]
Pada bulan April 2000, perusahaan ini mengakuisisi Mobile Systems International dengan harga £391 juta.
Akuisisi ini dilakukan pada puncak gelembung dot-com, dan meletusnya gelembung pada tahun 2001 pun memukul Marconi.[23][24][25] Pada bulan Juli 2001, harga saham Marconi plc turun 54%, pasca pembekuan perdagangan sahamnya dan peringatan laba. Direktur utamanya, Lord Simpson pun dipaksa mundur. Saham yang pernah bernilai £12,50 pada masa kejayaan GEC, turun menjadi hanya £0.04. Total saham yang dimiliki Lord Weinstock pernah bernilai £480 juta, namun kemudian turun menjadi hanya £2 juta.[12]
Pada tanggal 19 Mei 2003, Marconi plc direstrukturisasi dan menjadi Marconi Corporation plc, dengan bantuan Lazard dan Morgan Stanley.[26][27] Pemegang saham menerima satu lembar saham Marconi Corporation untuk tiap 559 lembar saham Marconi. Kreditor Marconi pun menerima 99,5% dari total saham perusahaan baru ini.[26]
Pada tahun 2005, Marconi gagal mengamankan program 21st Century Network (21CN) milik BT, sehingga harga sahamnya kembali turun. Sebelum pengumuman, Dresdner Kleinwort telah menyatakan bahwa, "[Marconi] sangat canggih dengan produknya dan hubungannya sangat erat dengan BT Group plc sehingga pemilihannya hampir sangat pasti."[28] Beberapa tawaran pun dilayangkan untuk bisnis tersebut, termasuk dari Huawei Technologies, yang telah memiliki joint venture dengan Marconi.[29]
Hingga jatuhnya Marconi pada tahun 2005 dan 2006, perusahaan ini merupakan pemasok besar produk Asynchronous Transfer Mode, Gigabit Ethernet, dan protokol internet. Mayoritas bisnis Marconi Corporation (termasuk Marconi Communications dan hak penggunaan nama Marconi) dijual ke Ericsson pada tahun 2005,[30] sehingga bisnis yang masih tersisa diubah namanya menjadi Telent plc.
Pada tanggal 27 Oktober 2006, perusahaan ini resmi ditutup.[31]