Globalisasi |
---|
Globalisasi, yaitu perpindahan informasi, barang, modal, dan manusia melintasi batas politik dan geografi, ikut menyebarkan beberapa wabah penyakit paling mematikan sepanjang sejarah.[1] Penularan penyakit dalam skala luas semakin meningkat. Penyakit awal yang menyebar dari Asia ke Eropa adalah pes bubo, berbagai jenis influenza, dan penyakit menular sejenisnya.
Pada zaman globalisasi, dunia semakin bergantung dengan satu sama lain. Transportasi yang efisien dan murah membuat nyaris semua tempat saling terhubung. Peningkatan perdagangan produk pertanian secara global membuat manusia semakin sering terlibat kontak dengan penyakit hewan yang melintasi batas spesies (zoonosis).[2]
Arus globalisasi semakin deras pada Zaman Penjelajahan, tetapi rute dagang sudah lama terjalin antara Asia dan Eropa. Lewat rute dagang itulah penyakit menyebar. Meningkatnya volume perjalanan turut membantu penyebaran penyakit ke warga pribumi yang tidak pernah terekspos sebelumnya. Ketika penduduk pribumi terinfeksi penyakit baru dan mereka tidak memiliki antibodi alamiah, penyakit tersebut biasanya mudah menular secara luas.
Dalam etiologi, cabang sains yang mempelajari sebab penyakit menular, terdapat lima mode utama penyebaran penyakit: udara, air, darah, kontak langsung, dan vektor (serangga atau makhluk lain yang membawa kuman dari satu spesies ke spesies lain).[3] Karena manusia mulai bepergian lewat laut dan daratan yang sebelumnya terisolasi, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa wabah penyakit telah meluas lewat kelima mode penyebaran tadi.