Gulungan Kitab Samuel (bahasa Inggris: The Samuel scroll) adalah salah satu kelompok gulungan yang termasuk ke dalam kumpulan Naskah Laut Mati, yang diketemukan pada tahun 1947 oleh seorang gembala dari suku Bedouin dan yang disebut sebagai "Penemuan arkeologi terbesar di abad ke-20" oleh William Foxwell Albright.[1] Di antara gulungan-gulungan tersebut terdapat lebih dari 930 naskah Alkitab - salinan tertua Alkitab Ibrani, lebih dari 1000 tahun lebih tua daripada Teks Masoret yang menjadi sumber penerjemahan Perjanjian Lama. Di antara naskah-naskah tersebut, ada empat yang memuat bagian-bagian dari "Kitab Samuel" yang dalam Alkitab Kristen dibagi atas Kitab 1 Samuel dan 2 Samuel".
Dari empat fragmen gulungan Kitab Samuel yang ditemukan di Qumran, satu naskah diketemukan di Gua 1 dan tiga lainnya di Gua 4.[2]
Samuel (1QSam) diketemukan di Gua 1 dan berupa potongan naskah yang memuat bagian-bagian 1 Samuel 18 dan 2 Samuel 20:6-10, 21:16-18, dan 23:9-12. Varian-varian dalam teks meliputi suatu bagian panjang yang hilang pada 20:8, serta bacaan unik kata-kata benda lazim (21:18, 23:9).
Samuela (4QSama) diketemukan di Gua 4 Qumran, san bertarikh sekitar 50-25 SM. Gulungan ini merupakan yang paling banyak isinya, melestarikan bagian-bagian dari seluruh Kitab 1 Samuel, serta Kitab 2 Samuel pasal 1-24. Memuat banyak bacaan yang berbeda dengan Teks Masoret tetapi sangat mirip dengan those Septuaginta. Contohnya:
Samuelb (4QSamb) diketemukan di Gua 4, memuat bagian-bagian 1 Samuel 16:1-11, 19:10-17, 20:26-21:10, dan 23:9-17. Merupakan naskah tertua di antara keempat naskah tersebut, bertarikh sekitar akhir abad ke-3/awal abad ke-2 SM. Ortografi naskah ini mirip dengan Teks Masoret dalam Taurat, dan memiliki banyak kesamaan bacaan dengan Septuaginta (misalnya penyebutan Samuel sebagai "pelihat" pada 1 Samuel 9:18,19) dan Teks Masoret (sebagaimana pada 1 Samuel 20:34, "pada hari kedua bulan baru" yang tertulis terhadap Septuaginta "pada (hari) yang kedua bulan itu. Teks Masoret dan Samuelb menyiratkan perayaan Bulan Baru selama dua hari, sedangkan Septuaginta menyiratkan satu hari peringatan Bulan Baru yang diikuti oleh satu hari biasa).
Samuelc (4QSamc), diketemukan di Gua 4, ditulis oleh juru tulis yang sama dengan penulis Kitab "Peraturan Komunitas"(Rule of the Community), sebagaimana terlihat dari ortografi dan ejaan khas kata-kata seperti z'wt ("ini"), 'bdkh ("hambamu") dan wy’wmr ("dan ia berkata"). Namun, varian-varian ini tidak signifikan, dan tidak terkait langsung dengan Teks Masoret maupun Septuaginta. Ada satu varian yang ditemukan baik dalam gulungan maupun dalam Septuaginta adalah pada 2 Samuel 14:30. Teks Masoret (MT; Masoretic Text) berakhir dengan catatan mengenai kebakaran di ladang Yoab, tetapi dalam Septuaginta ada lanjutan mengenai hamba-hamba Yoab melaporkan kepadanya tentang kebakaran itu "dengan pakaian mereka terkoyak". Dalam gulungan tertulis, "[dan para h]amba Yoab [datang] kepadanya, dengan [pakaian mereka] terkoyak [dan berkata 'para ha]mba Absalom [telah menyulut] ladang itu dengan api'."
Suatu varian utama dalam teks Kitab Samuel adalah pada 1 Samuel 17:4. Baik Septuaginta asli dan tulisan Flavius Yosefus mencatat tinggi badan Goliat hanya "empat hasta dan sejengkal (sekitar 2 meter atau 6 kaki 9 inci), Teks Masoret mencatatnya sebagai enam hasta (9 kaki (2,7 m)). Septuaginta memuat, "καὶ ἐξῆλθεν ἀνὴρ δυνατὸς ἐκ τῆς παρατάξεως τῶν ἀλλοφύλων Γολιὰθ ὄνομα αὐτῶν ἐκ Γέθ, ὕψος αὐτοῦ τεσσάρων πήχεων καὶ σπιθαμῆς·" yang dapat diterjemahkan sebagai, "Dan majulah seorang gagah dari antara tentara Filistin, Goliat namanya, dari Geth, tingginya empat hasta dan sejengkal."[3] Pada tulisan Yosefus mengenai kisah ini dicatatnya, "Maka datanglah seorang dari perkemahan orang Filistin, namanya Goliat, dari kota Gat, seorang yang berperawakan kekar, karena tingginya empat hasta dan sejengkal …." [4] Namun, karena Teks Masoret ditulis dalam bahasa Ibrani asli dan dianggap merupakan salinan teks yang lebih tua, para sarjana menggunakan catatannya selama bertahan-tahun, menyebutkan tinggi badan Goliat yang melebihi dari orang tertinggi yang pernah dicatat dalam sejarah medis.[5]
Dengan penemuan Naskah-naskah Laut Mati di mana 1 Samuel 17:4 ditulis dalam bahasa Ibrani asli dan bertarikh lebih dari 1000 tahun sebelum Teks Masoret, catatan tinggi badan Goliat empat hasta dan sejengkal bukan saja merupakan konfirmasi bacaan-bacaan dalam Septuaginta dan tulisan Yosefus asli, tetapi juga jauh lebih masuk akal untuk tinggi seorang laki-laki dan secara media bukannya tidak mungkin.[6]
Menurut Teks Masoret (MT; Masoretic Text) dan Septuaginta (LXX) dalam 1 Samuel 10, Saul kembali ke rumahnya dan sebulan kemudian, Nahas orang Amon menyatakan bahwa ia hanya bersedia membuat perjanjian damai dengan penduduk Yabesh-GI lead jika ia dapat mencungkil mata kanan setiap orang di sana. Hukuman yang kejam dan aneh ini tampaknya tidak selaras dengan keseluruhan teks. Hukuman semacam itu biasanya diperuntukkan mereka yang memberontak secara khusus dan penuh kekerasan.[7]
Namun, 4QSama, yang dibuat sekitar tahun 50 SM,[7] memuat paragraf tambahan yang relevan dan informatif pada bacaan ini, membuat teks lebih jelas. Bagian ini didapati pada kolom 10.[7] Bacaan tambahan dari gulungan Kitab Samuel pertama kali dimasukkan dalam Alkitab. Bahasa Inggris New Revised Standard Version, yang dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Jadi, gulungan Kitab Samuel yang ditemukan di Qumran menyertakan teks yang lebih panjang dari bacaan tradisional Teks Masoret dan Septuaginta. Ada dua informasi kunci pada teks itu:[8] 1. Nahas memang biasa mencungkil mata kanan orang-orang taklukannya; 2. Adanya 7000 orang laki-laki yang melarikan diri dari orang Amon dan memasuki Yabesh-gilead, menyebabkan kota itu dianggap oleh Nahas sebagai pertahanan para pemberontak. Karenanya, ia memperlakukan mereka secara kejam. Penjelasan tambahan dari 4QSama, membuat pembaca lebih memahami teks dalam kitab sejarah yang rumit ini.
Lagi pula, fragmen ini juga dimasukkan oleh sejarawan Yahudi otoritatif, Yosefus, dalam tulisannya Antiquitates Iudaicae. Kemungkinan ia mendapatkan informasi ini dari 4QSama dan tulisan kuno lain dari tradisi yang sama.[9] Yosefus menulis bahwa praktik Nahas yang cerdik dengan mencungkil mata kanan para prajurit membuat mereka tidak berdaya jika mata kiri tertutup oleh perisai pada waktu perang (5.1, 386). Bagi mereka yang memberontak, ia akan memberi ultimatum, "memotong satu bagian kecil dari tubuh atau binasa sama sekali" (5.1, 387). Dengan demikian, kombinasi teks Qumran dan tulisan Yosefus menjadi "dua saksi paling kuno",[7] mendemonstrasikan validitas segmen yang hilang dari 1 Samuel 10 dan harus dianggap pernyataan berharga.
Namun, masih ada pertanyaan mengapa bagian ini sama sekali tidak dimuat dalam Teks Masoret dan Septuaginta. Para sarjana Naskah Laut Mati berpendapat bahwa kehilangan ini kemungkinan adalah "kesalahan mekanis atau jurutulis" pada waktu membuat salinan.[10] Juga,m Emanuel Tov, profesor pada Hebrew University of Jerusalem mencatat bahwa ayat-ayat ini kemungkinan besar tidak sengaja terhilang pada tahap penyalinan awal.[11] Sependapat dengan Tov, professor Theology pada University of Notre Dame, Eugene Ulrich menulis bahwa ada sejumlah kesalahan pada penyalinan cikal bakal Teks Masoret yang tidak pernah dikoreksi pada tahap-tahap selanjutnya.[9]