Gusti Ayu Karang adalah permaisuri dari Dewa Agung Putra I Kusamba, sepeninggal kepergian suaminya pada tahun 1809 ia mengambil alih tahta sebagai Ratu di Klungkung dari tahun 1809 sampai 1814 sembari menunggu anak-anaknya cukup usia untuk memerintah.[1] Ia berasal dari Kerajaan Karangasem.[2] Dia adalah ibu dari Dewa Agung Istri Kanya, Dewa Agung Putra II.[3][4] Dia menciptakan kondisi-kondisi baru bagi Dewa Agung Istri Kanya untuk menjadi "Perawan Ratu Klungkung."[5] Puisi tentang Gusti Ayu Karang, yang berjudul "Gusti Ayu Karang", dalam buku Feminist Poems oleh Nancy Quinn Collins, yang diterbitkan pada tahun 2016.[6]