Halbmondlager


Tawanan di Halbmondlager.

Halbmondlager (secara harfiah berarti "Kamp Bulan Sabit")[1] adalah kamp tawanan perang di Wünsdorf (kini Zossen), Kekaisaran Jerman, pada masa Perang Dunia I.

Di kamp ini terdapat 4.000 hingga 5.000 tawanan Muslim yang pernah bertempur untuk Sekutu. Tujuan kamp ini adalah untuk meyakinkan para tawanan Muslim agar mereka mau melakukan jihad melawan Britania Raya dan Prancis. Untuk mencapai tujuan ini, "para tawanan hidup relatif mewah dan segala kebutuhan untuk mengamalkan imannya dipenuhi".[2] Di kamp ini didirikan masjid pertama di Jerman yang diselesaikan pada Juli 1915.[2][3] Masjid yang didasarkan pada Kubah Shakhrah ini dihancurkan pada tahun 1925–26 akibat kerusakan di dalam bangunan.[4]

Di kamp ini terdapat pula sekitar 80 tawanan Sikh dan beberapa orang Hindu dari Kemaharajaan Britania beserta 50 orang Irlandia.[2] Kamp kecil yang bernama Inderlager (Kamp Orang India) didirikan untuk menampung tawanan dari India yang tidak pro-Britania secara terbuka; mereka yang pro-Britania dikirim ke kamp lain.[5]

Pemimpin "eksperimen jihad" ini adalah Max von Oppenheim, seorang diplomat dan aristokrat Jerman. Ia mendirikan sebuah kantor di dekat kamp ini untuk melancarkan kampanye propaganda. Oppenheim dibantu oleh Shaykh Sâlih al-Sharîf, orang Tunisia yang bertugas untuk badan intelijen Kesultanan Utsmaniyah. Ia menjadi imam para tawanan.[2]

Sekitar 3.000 tawanan dari kamp ini direkrut untuk membantu Kekaisaran Jerman di Afrika Utara dan Timur Tengah. Namun, moral yang buruk dan pemberontakan pasukan menjadi masalah yang besar. Selain itu, tidak banyak yang benar-benar bergabung untuk melakukan jihad. Pada tahun 1917, tawanan yang tersisa dikirim untuk melakukan pekerjaan dalam bidang pertanian di Rumania.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Halbmondlager". Montreal Gazette. 13 August 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-08. Diakses tanggal 2017-09-23. 
  2. ^ a b c d e Waters, Florence (10 August 2014). "Germany's Grand WWI Jihad Experiment". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-21. Diakses tanggal 2017-09-23. 
  3. ^ Sevea, Terenjit; Feener, R. Michael, ed. (2009). Islamic connections: Muslim societies in South and Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 117. ISBN 9789812309235. 
  4. ^ "Halbmondlager" (dalam bahasa Jerman). m-haditec GmbH. 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-06. Diakses tanggal 8 September 2014. 
  5. ^ Liebau, Heike (2010). The world in world wars: experiences, perceptions and perspectives from Africa and Asia. Brill. hlm. 147–150. ISBN 9789004185456. 

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Gerhard Höpp: Die Wünsdorfer Moschee. Eine Episode islamischen Lebens in Deutschland, 1915-1930. In: Die Welt des Islams, 1996, pages 204–218. (Jerman)
  • Gerhard Höpp: Muslime in der Mark. Als Kriegsgefangene und Internierte in Wünsdorf und Zossen, 1914–1924. Verlag Das Arabische Buch, Berlin 1997, ISBN 978-3-87997-590-7 (Jerman)
  • Martin Gussone: Die Moschee im Wünsdorfer „Halbmondlager“ zwischen Gihad-Propaganda und Orientalismus. In: Markus Ritter, Lorenz Korn (Hrsg.): Beiträge zur Islamischen Kunst und Archäologie, Reichert, Wiesbaden 2010, ISBN 978-3-89500-766-8, pages 204–232. (Jerman)
  • Hanno Kabel: Gefangen unter der Moschee. Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. In: Berliner Zeitung, 6 April 1996 (Jerman)
  • Gefangene Bilder. Wissenschaft und Propaganda im Ersten Weltkrieg. Benedikt Burkard (ed.). Petersberg, Imhof Verlag, 2014. ISBN 9783731900696 (Exhibition catalog Historisches Museum Frankfurt in Kooperation mit dem Frobenius-Institut an der Goethe-Universität Frankfurt und dem Institut français d'histoire en Allemagne / On occasion of an exhibition held at Historisches Museum Frankfurt, September 11, 2014 - February 15, 2015)

52°10′01″N 13°29′09″E / 52.1669°N 13.4858°E / 52.1669; 13.4858