Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Halbmondlager (secara harfiah berarti "Kamp Bulan Sabit")[1] adalah kamp tawanan perang di Wünsdorf (kini Zossen), Kekaisaran Jerman, pada masa Perang Dunia I.
Di kamp ini terdapat 4.000 hingga 5.000 tawanan Muslim yang pernah bertempur untuk Sekutu. Tujuan kamp ini adalah untuk meyakinkan para tawanan Muslim agar mereka mau melakukan jihad melawan Britania Raya dan Prancis. Untuk mencapai tujuan ini, "para tawanan hidup relatif mewah dan segala kebutuhan untuk mengamalkan imannya dipenuhi".[2] Di kamp ini didirikan masjid pertama di Jerman yang diselesaikan pada Juli 1915.[2][3] Masjid yang didasarkan pada Kubah Shakhrah ini dihancurkan pada tahun 1925–26 akibat kerusakan di dalam bangunan.[4]
Di kamp ini terdapat pula sekitar 80 tawanan Sikh dan beberapa orang Hindu dari Kemaharajaan Britania beserta 50 orang Irlandia.[2] Kamp kecil yang bernama Inderlager (Kamp Orang India) didirikan untuk menampung tawanan dari India yang tidak pro-Britania secara terbuka; mereka yang pro-Britania dikirim ke kamp lain.[5]
Pemimpin "eksperimen jihad" ini adalah Max von Oppenheim, seorang diplomat dan aristokrat Jerman. Ia mendirikan sebuah kantor di dekat kamp ini untuk melancarkan kampanye propaganda. Oppenheim dibantu oleh Shaykh Sâlih al-Sharîf, orang Tunisia yang bertugas untuk badan intelijen Kesultanan Utsmaniyah. Ia menjadi imam para tawanan.[2]
Sekitar 3.000 tawanan dari kamp ini direkrut untuk membantu Kekaisaran Jerman di Afrika Utara dan Timur Tengah. Namun, moral yang buruk dan pemberontakan pasukan menjadi masalah yang besar. Selain itu, tidak banyak yang benar-benar bergabung untuk melakukan jihad. Pada tahun 1917, tawanan yang tersisa dikirim untuk melakukan pekerjaan dalam bidang pertanian di Rumania.[2]