Happi

Wanita mengenakan happi saat festival
Edward, Prince of Wales, dan Edward VIII dari Britania Raya, mengenakan happi

Happi (法被/半被, Happi) adalah mantel tradisional Jepang dengan lengan terbuka lebar, biasa dipakai selama festival. Biasanya terdapat simbol dan/atau tulisan pada bagian tepi depannya, dengan ukuran yang lebih besar di bagian belakang mantel, berupa nama festival atau asosiasi yang berpartisipasi; mungkin juga terdapat kanji untuk festival (祭り, matsuri).

Selama zaman Edo, petugas pemadam kebakaran mulai mengenakan happi, mengikuti jejak samurai, dengan sebagian besar tidak terdapat lambang keluarga. Selain itu, jenis happi berlengan pendek yang lebih bervariasi, yang mulai dipakai rakyat jelata sekitar abad ke-18, yang disebut hanten, juga banyak dipakai oleh pekerja kerajinan dan karyawan toko. Namun, pada akhir zaman Edo, ketika happi mulai dipakai oleh banyak orang, menjadi sulit untuk membedakan dari bentuk dan desain, sehingga shirushi banten (印半纏), yang terdapat nama, intensi, atau lambang keluarga pemakainya, kemudian dikenal secara luas sebagai happi.[1]

Pada akhir zaman Showa (1926–1989), happi mulai umum dipakai sebagai pakaian festival. Bahkan, kebangkitan happi pada festival dapat ditelusuri kembali pada Osaka Expo 1970, di mana pakaian tradisional Jepang semacam ini dipopulerkan dalam konteks acara.[2]

Asal nama

[sunting | sunting sumber]

Asal usul kata happi diperkirakan berasal dari pakaian tanpa lengan yang dipakai para bangsawan terdahulu yang disebut banpi (半臂). Hal tersebut memperjelas bahwa kata happi tidak memiliki hubungan dengan kata happy dalam bahasa Inggris.[2]

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Seseorang biasanya memakai mantel ini di luar kaos dalam dan memasangkannya dengan celana biasa atau celana pendek. Terkadang, para pria memilih untuk memasangkan mantel happi mereka dengan fundoshi, pakaian dalam tradisional Jepang yang biasanya dikenakan oleh pengemudi dan pekerja becak selama abad ke-19. Happi juga sering dipasangkan dengan ikat kepala yang serasi.[3]

Wisatawan yang melihat seseorang mengenakan mantel happi yang berbeda dapat berasumsi bahwa dia memiliki hubungan resmi dengan festival tersebut. Lebih sering daripada tidak, happi digunakan kembali selama mungkin, kecuali jika diperlukan perubahan desain.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ SURPRISE CREATIVE CO.,LTD (2020). "Happi.Tokyo" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-11. Diakses tanggal 11-11-2021. 
  2. ^ a b "Happi Coat". japanoscope.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 11-11-2021. 
  3. ^ a b "Happi - The Uniform of Japanese Festivals". yabai.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 11-11-2021.