Headshot | |
---|---|
Sutradara | Timo Tjahjanto, Kimo Stamboel |
Produser | Shinjiro Nishimura, Mike Wiluan, Wicky V. Olindo, Sukhdev Singh |
Ditulis oleh | Timo Tjahjanto |
Pemeran | |
Perusahaan produksi | Screenplay Infinite Films |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 117 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pendapatan kotor | Rp 25.646.705.000,00 |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2016 |
|
Headshot adalah sebuah film laga Indonesia yang dirilis pada Desember 2016. Film ini disutradarai oleh Mo Brothers. Film ini menjadi film pertama Iko Uwais yang disutradarai oleh sutradara asal Indonesia.
Film ini mendapatkan empat nominasi pada Festival Film Indonesia 2016 dan berhasil memenangkan tiga di antaranya.
Headshot mengisahkan tentang pria yang menderita amnesia dengan masa lalu yang misterius. Ia kemudian menjadi ‘mesin pembunuh’ yang mematikan saat harus berhadapan dengan seorang gembong narkoba yang sangat berbahaya.[1]
Headshot merupakan film pertama dari rumah produksi Screenplay Infinite Films yang merupakan joint venture Screenplay Productions dan Infinite Frameworks Studios. Proses syuting film dilakukan selama 45 hari di Infinite Studios, Batam mengikuti beberapa film Indonesia lain seperti Rumah Dara (2010), Dead Mine (2013).
Penampilan Iko Uwais di film Headshot sangat dinantikan oleh dunia sehingga akan ditayangkan secara internasional. Untuk distribusi di Indonesia akan dilakukan Screenplay Infinite Films, di Asia oleh Nikkatsu dan Amerika Utara ditangani XYZ Films.[2]
Sebelum tayang secara nasional, Headshot akan melakukan premiere di Toronto International Film Festival 2016 dalam program Midnight Madness. Hal ini menjadikan Headshot film ketiga Iko Uwais yang diputar di Toronto International Film Festival setelah The Raid (2012) dan The Raid 2: Berandal (2014).[3]
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
2016 | L'Étrange Festival | Film Panjang Internasional | Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel | Menang | Dibagikan dengan They Call Me Jeeg |
Festival Film Indonesia | Sutradara Terbaik | Nominasi | [4][5][6] | ||
Pengarah Artistik Terbaik | Iqbal Marjono | Nominasi | |||
Penata Efek Visual Terbaik | Andi Novianto | Menang | |||
Penata Suara Terbaik | Fajar Yuskemal, Aria Prayogi & M. Ichsan Rachmaditta | Menang | |||
2017 | Piala Maya | Tata Suara Terpilih | Nominasi | ||
Tata Efek Khusus Terpilih | Andi Novianto | Nominasi | |||
Tata Rias Wajah dan Rambut Terpilih | Kumalasari Tanara | Nominasi |