Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2022. |
Horace Bushnell adalah seorang teolog Amerika yang menyumbangkan pemikirannya bagi teori dan praktik pendidikan agama Kristen dan juga mengarang buku Christian Nurture.[1] Buku ini merupakan hasil refleksi Bushnell mengenai anugerah Allah yang dirasakan dalam setiap kehidupan keluarga Kristen.[1] Berdasarkan pengalamannya sebagai pendeta jemaat Kongregasional, Bushnell menyatakan bahwa teologi mengorbankan kemauan manusia demi penekanan atas kedaulatan Allah sehingga manusia sama sekali tidak berdaya untuk bertobat dan menerima Kristus sebagai juru selamat.[1]
Bushnell lahir pada tanggal 14 April 1802, sebagai anak sulung keluarga petani yang tinggal di dekat Desa Litchfield, Negara Bagian Connecticut.[2] Ketika usia Bushnell mencapai 20 tahun, ia pun melanjutkan pendidikannya ke Universitas Yale pada tahun 1823.[2] Di Universitas Yale Bushnell rajin menekuni studi, olahraga, dan musik.[2] Sesudah tamat dari Yale pada tahun 1827, Bushnell mulai melayani sebagai seorang guru, namun pelayanan tersebut tidak sesuai dengan minat Bushnell.[2] Akhirnya setelah lima tahun menjadi guru, Bushnell pun pindah ke kantor surat kabar New York Journal of Commerce.[2] Pada tanggal 22 mei 1833, ia ditahbiskan dan dilantik menjadi pendeta jemaat North Church di Kota Hartford, negara bagian Connecticut.[2] Lima bulan kemudian ia menikah dengan Mary Apthorp.[2]
Bushnell menyatakan bahwa bahasa apa pun pasti dimulai dari dua orang yang sama-sama setuju dengan sebuah bunyi yang akan menunjuk pada benda yang ada di depannya.[3] Setelah cukup banyak orang yang menerima berbagai bunyi itu sebagai dasar komunikasi satu dan yang lain, maka kelompok manusia itu telah menyusun tata bahasanya.[3] Namun, orang-orang tersebut belum mampu mengucapkan gagasan yang tidak berkaitan langsung dengan benda yang kelihatan.[3] Untuk mengatasi hal ini, orang tersebut harus menggabungkan kata tertentu dengan kata lain agar dihasilkan gagasan tentang perasaan.[3] Bushnell mengatakan ada lima asas yang diperlukan untuk menyoroti penggunaan bahasa di kalangan Kristen.[4]
Fokus utama Bushnell dalam pendidikan agama Kristen adalah anak-anak.[4] Namun, bagi Bushnell pendidikan agama Kristen yang paling dasar adalah ketika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang mengamalkan iman Kristen.[4] Dengan demikian, pendidikan agama Kristen adalah pelayanan pedagogis dari pihak orang tua dan gereja yang secara khusus melibatkan kaum muda dengan cara yang wajar dalam pengalaman keluarga Kristen dan kehidupan jemaat.[4]
Tujuan pendidikan agama Kristen bagi Bushnell terjadi dalam kehidupan dimulai dari usia anak-anak, dewasa, dan yang terakhir adalah warga jemaat.[4] Tujuan pendidikan agama Kristen bagi anak-anak agar anak tersebut dapat menerima kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh orangtuanya, misalnya belajar bertindak baik, bertumbuh secara wajar dalam iman Kristen.[4] Tujuan pendidikan agama Kristen bagi orang tua adalah untuk menyediakan pengalaman belajar yang menolong orang tua mempertimbangkan sejumlah cara untuk mengurus rumah tangga dan juga dampaknya bagi pertumbuhan anak.[4] Tujuan pendidikan agama Kristen untuk warga jemaat adalah untuk menyediakan pengalaman belajar secara teratur sepanjang umurnya melalui seluruh liturgi kebaktian, khususnya melalui khotbah dan pembacaan Alkitab.[4]
Selain mengarang buku Christian Nurture, Horace Bushnell juga mengarang buku yang berisi khotbah-khotbahnya di gereja kongregasional.[5] Buku tersebut berjudul Sermons on Living Subjects.[5]