Taiwan |
Amerika Serikat |
---|---|
Misi diplomatik | |
Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Amerika Serikat | Institut Amerika di Taiwan |
Republik Tiongkok (umumnya dikenal sebagai Taiwan) dan Amerika Serikat telah mempertahankan hubungan tidak resmi sejak tahun 1979.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Dinasti Qing dimulai pada 16 Juni 1844. Hubungan resmi antara pemerintahan Republik Tiongkok di Taiwan dengan pemerintah federal Amerika Serikat berakhir karena pengakuan terhadap Beijing. Amerika Serikat memiliki hubungan dengan "rakyat Taiwan" berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan. Kebijakan ambiguitas yang disengaja dari kebijakan luar negeri AS terhadap Republik Tiongkok (ROC) penting untuk menstabilkan hubungan lintas selat dan untuk membantu ROC dari invasi Rakyat Republik Tiongkok (RRT) jika memungkinkan, sedangkan kebijakan transparansi strategis mengenai Taiwan kemungkinan akan menimbulkan penentangan dari RRT dan menantang legitimasi AS di Asia Timur atau di luarnya.[1][2][3]
Hubungan diplomatik resmi antara Amerika Serikat dan Kekaisaran Tiongkok dimulai sekitar 16 Juni 1844 ketika kedua negara tersebut terlibat dalam perundingan yang mengarah pada Traktat Wangxia. Dari tahun 1784, para konsul dikirim ke Guangzhou, pelabuhan traktat yang terbuka bagi para pedagang dari Amerika Serikat.[4]
Dua diplomat Amerika pada tahun 1850-an mengusulkan kepada Washington bahwa AS harus mendapatkan Pulau Taiwan dari Tiongkok, namun gagasan tersebut ditolak.[5][6] Penduduk asli di Taiwan sering menyerang dan membantai para pelaut barat yang terdampar, dan diplomat Amerika mencoba membantu mereka.[7] Pada tahun 1867, semasa Insiden Rover, penduduk asli Taiwan menyerang para pelaut Amerika yang terdampar, membunuh seluruh awak kapalnya. Mereka kemudian berperang melawan dan mengalahkan ekspedisi pembalasan oleh militer Amerika dan membunuh orang Amerika lainnya selama pertempuran tersebut.[8]
Di zaman Jepang, Amerika Serikat juga memiliki sebuah konsulat di Taihoku, Formosa (Taipei saat ini) sejak tahun 1913. Konsulat ini ditutup pada tahun 1941 karena deklarasi perang Amerika Serikat terhadap Jepang. Tempat tersebut sekarang dilindungi sebagai Bekas Konsulat Amerika di Taipei.
Pada Oktober 1945, perwakilan Chiang Kai-shek, atas nama Blok Sekutu, dikirim ke Taiwan untuk menerima penyerahan pasukan Jepang. Namun, selama periode 1940-an, tidak ada pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat bahwa Taiwan pernah dimasukkan ke dalam wilayah nasional Tiongkok.[9] Chiang terus mencurigai motif Amerika.[10]
Mutual Recognition, 1844. Formal recognition by the United States of the Empire of China, and by the Empire of China of the United States, came on or about June 16, 1844, when U.S. Envoy Extraordinary and Minister Plenipotentiary Caleb Cushing presented his credentials and met with Chinese official Qiying to discuss treaty negotiations. Prior to this, the United States had dispatched consuls to Guangzhou as early as 1784—the first was Samuel Shaw, the supercargo on the Empress of China—but these had never been formally received by Chinese officials as state representatives. The two countries had acknowledged each other's existence before 1844, but the negotiations and treaty of that year marked the first recognition under international law.