Ekuador |
Indonesia |
---|
Hubungan Diplomasi Ekuador dan Indonesia dimulai pada 29 April 1980 walaupun begitu Ekuador baru mendirikan kedutaan besarnya di Jakarta pada November 2004 sedangkan Indonesia baru pada 11 November 2010 membuka kedutaan besarnya di Quito.[1][2] Kedua negara merupakan anggota dari Forum Kerja Sama Asia Timur dengan Amerika Latin dan Gerakan Non-blok.
Pada 22-23 Juni 2012, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Quito dan bertemu dengan Presiden Ekuador, Rafael Correa. Kedua presiden ini menjadi saksi penandatangan beberapa nota kesepahaman antara dua negara. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan ketika Presiden Ekuador mengunjungi Indonesia pada November 2007.[3] Hubungan bilateral utama kedua negara terjadi pada sektor energi, Ekuador memiliki beberapa lapangan gas dan minyak yang menawarkan kepada Indonesia untuk berinvestasi di bidang tersebut.[4] Pada 2013 volume perdagangan kedua negara mencapai US$94,54 juta dimana neraca perdagangan Indonesia untung sebesar US$68,30 juta.[5] Pada 2018 nilai perdagangan kedua negara sudah mencapai US$227,9 juta dimana neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar US$74,1 juta.[6]