ISO 22000 merupakan sebuah standar yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization yang berhubungan dengan keamanan pangan. Pada dasarnya, standar ini merupakan standar turunan dari ISO 9000.
Keamanan pangan berkaitan dengan adanya bahaya yang dibawa oleh makanan pada saat konsumsi. Oleh karena risiko keamanan pangan dapat timbul pada tingkatan apapun di industri pangan, pengendalian yang sesuai sangatlah penting untuk diterapkan. Oleh karenanya, beragam upaya dari berbagai pihak dalam industri pangan sangatlah diharapkan.
Standar internasional ISO 22000 menjelaskan syarat-syarat sistem manajemen keamanan pangan yang menyertakan elemen berikut:
Ulasan kritis akan elemen-elemen tersebut telah dilakukan oleh banyak ilmuwan[1],[2],[3],.[4] Komunikasi antarjaringan pengusaha pangan untuk memastikan bahwa risiko keamanan pangan diidentifikasi dan dikendalikan dengan cukup pada setiap jaringan pangan dinilai penting. Hal ini menekankan komunikasi antar organisasi baik ke tingkatan pimpinan maupun bawahan. Komunikasi dengan pelanggan dan pemasok mengenai pengenalan risiko dan pemantauan pengendalian akan sangat membantu dalam penyampaian penjelasan atas kebutuhan-kebutuhan dari para pelanggan dan pemasok.
Pengenalan akan peran dan posisi organisasi dalam jaringan pangan penting guna menjamin komunikasi interaktif yang efektif di seluruh jaringan untuk menghasilkan produk pangan yang aman kepada pelanggan akhir.
Sistem keamanan pangan yang efektif adalah penerapan, penyelenggaraan dan pembaharuan di dalam kerangka suatu sistem manajemen yang tersturktur dan diterapkan ke dalam seluruh aktivitas manajemen suatu organisasi. Hal ini memberikan keuntungan maksimal untuku suatu organisasi dan pihak-pihak yang tertarik. ISO 22000 telah diselaraskan dengan ISO 9001 dalam rangka mempererat keselarasan kedua standar tersebut.
ISO 22000 dapat diterapkan secara terpisah dari standar sistem manajemen lain atau digabungkan dengan keberadaan sistem manajemen yang sudah ada.
ISO 22000 memasukan prinsip sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan langkah-langkah penerapan yang dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission (Komisi Buku Pangan). Yang artinya persyaratan-persyaran yang dapat diperiksa, menggabungkan perencanaan HACCP dengan program-program terdahulu. Analisis bahaya merupakan kunci akan sistem manajemen keamanan pangan karena pelaksanaan analisis bahaya membantu pengaturan penerapan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menciptakan ragam tolak-ukur yang efektif. ISO 22000 mengharuskan semua risiko yang dimungkinkan terjadi pada jaringan pangan, termasuk bahaya yang disebabkan oleh proses dan fasilitas yang digunakan, teridentifikasi dan terukur. Dengan demikian menyediakan sarana untuk penentuan dan dokumentasi atas alasan mengapa beberapa risiko yang teridentifikasi harus dikendalikan oleh organisasi tertentu dan tidak untuk organisasi lain.
Pada saat analisis bahaya, organisasi menentukan strategi yang akan digunakan untuk memastikan pengendalian bahaya dengan menggabungkan program-program terdahulu dan rencana HACCP.
ISO sedangkan mengembangkan standar-standar tampbahan yang berhubungan dengan ISO 22000. Standar-standar ini akan dikenal sebagai bagian dari rumpun ISO 22000. Untuk sekarang ini, standar-standar berikut menjadi bagian dari rumpun standar ISO 22000:
ISO 22000 — Sistem manajement keamanan pangan – Syarat-syarat untuk organisasi dalam jaringan pangan.
ISO 22001 — Panduan atas penerapan ISO 9001:2000 untuk industri pangan dan minuman (menggantikan: ISO 15161:2001).
ISO/TS 22002 — Program prasyarat akan keamanan pangan-Bagian 1: Pembuatan pangan
ISO/TS 22003 — Sistem manajemen keamanan pangan untuk bidang usaha yang menyediakan pelayanan audit dan sertifikasi bagi sistem manajement keamanan pangan.
ISO/TS 22004 — Sistem manajemen keamanan pangan - Panduan akan penerapan ISO 22000:2005.
ISO 22005 — Kemampuan pemeriksaan dalam jaringan pangan - Prinsip umum dan syarat-syarat dasar untuk desain dan implementasi sistem.
ISO 22006 — Sistem manajemen mutu - Panduan atas penerapan ISO 9002:2000 untuk produksi tanaman.
ISO 22000 juga digunakan dalam Sertifikasi Sistem Keamanan Pangan (Food Safety Systems Certification (FSSC)) skema FS22000. FS22000 merupakan sebuah skeman yang disetujui untuk Inisiatif Global akan Keamanan Pangan (Global Food Safety Initiative (GFSI).
Dalam perbandingan dengan ISO 9001, standar ini merupakan sebuah panduan dengan orientasi prosedural dibanding dengan standar berbasis prinsipal. Selain itu, ISO 22000 adalah sebuah sistem manajemen risiko untuk industri-tertentu yang ditujukan kepada usaha pengolahan dan pemasaran pangan manapun, yang dapat digabungkan dengan sistem manajemen mutu dalam ISO 9001. Rincian kesamaan dan perbedaan dari kedua standar ini dapat ditemukan di manapun[5],[6],[7],.[8]